GOOTO.COM, Jakarta - Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan penjualan mobil saat momen Lebaran cenderung mengalami penurunan. Dia mengatakan sudah beberapa tahun terakhir Lebaran tak mampu mengerek penjualan mobil.

"Belakangan, selalu ada penurunan penjualan di masa Lebaran dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kukuh, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Selasa, 4 Maret 2025.

Kukuh mengatakan penurunan penjualan saat Lebaran sekitar 15 sampai dengan 20 persen dibandingkan masa normal. Di tahun ini pun, dia memperkirakan tren penurunan ini masih berlanjut.

Konsentrasi belanja masyarakat di momen Lebaran, menurut Kukuh, lebih banyak untuk makanan dan minuman serta pakaian, tidak lagi terfokus pada kendaraan bermotor. Kemudian, konsumsi untuk transportasi dan wisata cenderung meningkat.

Para pengusaha baru bisa mengharapkan kenaikkan penjualan pasca Lebaran. Namun, dengan catatan, ada intervensi dari pemerintah, karena kebijakan baru pemerintah dinilai menghambat penjualan kendaraan bermotor, salah satunya adalah opsen pajak.

Opsen untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang berlaku 5 Januari lalu, menurut Kukuh bisa mengurangi volume penjualan kendaraan. Dia menyontohkan, kenaikan satu persen BBNKB bisa mengurangi volume penjualan kendaraan hingga 10 persen.

"Kalau ada kenaikan sekitar dua persen, mungkin turun sekitar 11 sampai 12 persen," ucapnya.

Untuk diketahui, di tahun ini Gaikindo memasang target penjualan mobil di Tanah Air sebanyak 900 ribu unit. Angka tersebut naik sedikit dari pencapaian di tahun 2024 yang sebanyak 850 ribu unit.

DICKY KURNIAWAN | VINDRY FLORENTIN | TEMPO.CO