GOOTO.COM, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk., memprediksi ada 2,18 juta kendaraan yang meninggalkan Jakarta saat periode arus mudik Lebaran 2025. Angka ini diproyeksikan mencakup volume lalu lintas di empat Gerbang Tol (GT) Utama, yakni GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa, pada H-10 sampai H2 Idul Fitri.

"(Volume lalu lintas ini) naik 1,14 persen dibanding Lebaran 2024. Ini sudah dengan asumsi WFA (work from anywhere) pada 24-27 Maret 2025," kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Kamis, 6 Maret 2025.

Kemudian, Jasa Marga juga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025. Di hari itu, Subakti memproyeksikan ada 232 ribu kendaraan yang melintas.

"Naik 50 persen dibandingkan lalu lintas normal, tapi turun 9 persen dibandingkan Lebaran 2024," ucapnya menjelaskan.

Sementara itu, untuk kendaraan yang masuk Jakarta pada arus balik diperkirakan mencapai 2,29 juta kendaraan. Subakti memprediksi ada penurunan 0,5 persen dibandingkan lalu lintas balik ke Jakarta pada Lebaran tahun lalu.

"Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 April 2025 atau H+5 Lebaran. Naik 62 persen dibanding lalu lintas normal dan naik 3 persen dibanding 2024," ujar Subakti.

Sebagai langkah mengantisipasi peningkatan jumlah kendaraan di jalan tol, Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah skenario mitigasi, salah satunya adalah meningkatkan kapasitas lajur transaksi di ruas Tol Jakarta-Cikampek. "Sudah kami lakukan, ya, dari 22 jalur menjadi 26 jalur," kata Subakti.

Pada momen Lebaran tahun ini, Jasa Marga juga akan mengoperasikan secara fungsional tiga ruas tol baru, yakni Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dan ruas Prambanan-Purwomartani, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan segmen Sadang-Bojongmangu, dan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Paiton.

DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU | TEMPO.CO