
Sedan listrik BYD. Sumber: carscoops.com
GOOTO.COM, Jakarta - BYD membuka peluang untuk bekerja sama dengan Tesla dalam mengembangkan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) untuk mengalahkan industri kendaraan konvensional. Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li.
"Musuh bersama kita adalah mobil bermesin pembakaran internal. Kita perlu bekerja sama untuk membuat industri ini berubah," kata Stella Li kepada Financial Times, dikutip dari Carscoops pada hari ini, Selasa, 11 Maret 2025.
Li tidak hanya berbicara soal Tesla saja. Dia mengatakan bahwa BYD terbuka untuk bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik besar lainnya, dalam memajukan industri secara keseluruhan.
Dia menggambarkan pasar mobil Tiongkok sebagai tanah air bagi inovasi. Li juga menuturkan bahwa pemerintah Cina akan mendukung perusahaan asing yang ingin berekspansi ke Tiongkok, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Pemerintah Tiongkok lebih terbuka, jadi mungkin ada banyak persepsi yang salah di sini," ucapnya.
Meskipun penjualan BYD terus meningkat, Uni Eropa telah mengenakan tarif pada perusahaan tersebut, bersama dengan produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya, dan mendorong perusahaan Tiongkok untuk mentransfer kekayaan intelektual ke perusahaan Eropa dengan imbalan subsidi. Sementara itu, Pemerintah Tiongkok secara aktif mendorong perusahaan lokal untuk membatasi investasi mereka pada produsen asing.
Komisi Eropa berpendapat bahwa kehadiran Tiongkok yang semakin besar di pasar Uni Eropa terutama didorong oleh berbagai subsidi di seluruh proses produksi.
Ini termasuk diskon pasokan litium dan baterai dari perusahaan milik negara, keringanan pajak, pembiayaan yang menguntungkan dari bank-bank yang dikendalikan negara, dan bahkan tanah murah untuk membangun pabrik.
Pilihan Editor: Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid Dirilis, Harga Mulai Rp 19 Jutaan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto