CEO Kia akan Menerapkan Plan S, Ini Dia Rinciannya!
Reporter: Gooto.com
Editor: Kusnadi Chahyono
Kamis, 10 April 2025 08:56 WIB
Ho Sung Song, President and CEO of Kia. (Foto: Kia)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaHo Sung Song, President and CEO of Kia memastikan bahwa brand asal Korea ini melakukan pembaruan strategi Plan S. Hal tersebut dinyatakan saat Kia CEO Investor Day di Seoul, Korea, 9 April 2025.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun strategi Plan S terbaru Kia tersebut melakukan rencana bisnis jangka menengah hingga panjang merek tersebut. 

Perusahaan menguraikan strategi yang berani untuk mencapai penjualan global sebesar 4,19 juta unit pada tahun 2030, termasuk 2,33 juta kendaraan hibrida dan listrik penuh (EV) serta xHEV sebanyak 1,07 juta unit.

Ho Sung Song, President and CEO of Kia saat Kia Investor Day menjabarkan strategi global menghadirkan kendaraan listrik (EV) dan mesin bakar (ICE). (Foto: Kia)

“Sejak meluncurkan strategi Kia Transformation pada tahun 2021, Kia terus berkembang menjadi penyedia solusi mobilitas berkelanjutan yang memberikan inovasi ruang dan memungkinkan pelanggan memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik di luar moda transportasi konvensional,” kata Ho Sung Song.

Dirinya menambahkan, "Kami akan terus mengembangkan merek dengan menerapkan strategi jangka menengah hingga panjang untuk memperkuat stabilitas internal kami dan menanggapi perubahan dalam industri otomotif secara efektif."

Agar ekspansi tersebut terpenuhi, produk menarik akan disuguhkan kepada masyarakat global berupa 15 model EV dan 10 model xHEV pada tahun 20230.

Kemudian meningkatkan kapasitas produksi global sebesar 17 persen menjadi 4,25 juta unit pada tahun 2030. Ditambah lagi Diversifikasi jajaran hybrid, memperluas jangkauan EV dan PBV, memperkenalkan pikap Tasman.

Pertumbuhan model baru akan diperlengkap melalui jajaran EV yakni EV3, EV4, EV5, dan EV2. Menargetkan penjualan 1,26 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.

Kia juga membangun kemitraan untuk Meningkatkan layanan pelanggan kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya. HIngga mengoptimalkan produksi fleksibel di seluruh fasilitas manufaktur global.

Pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik akan berlanjut melalui kemitraan strategis Kia, termasuk dengan E-pit di Korea, serta usaha patungan (JV) IONNA di Amerika Utara, dan JV Ionity di Eropa.

Mobil listrik Kia PV5 akan menjadi beragam 5 pilihan sesuai keinginan pasar global. (Foto: Kia)

Ho Sung Song juga menyinggung nilai tukar mata uang asing, karena akan banyak produk global diperkenalkan oleh Kia. Berupa diversifikasi penawaran PV5 di lima tipe bodi dengan model konversi khusus pasar. 

Sedianya PV7 akan bergabung dengan jajaran PBV pada tahun 2027; PV9 hadir pada tahun 2029.

Seperti sudah disinggung perihal jajaran pikap, Kia akan melepas model komersial tangguh yakni Kia Tasman dengan target penjualan tahunan 80.000 unit. Memenuhi kebutuhan pasar yang menginginkan pilihan ICE atau EV.

Rencana truk EV baru untuk Amerika Utara; target penjualan tahunan jangka panjang sebesar 90.000 unit.

Kia akan mempertahankan fleksibilitas dengan memproduksi seluruh jajarannya – kendaraan bermesin pembakaran internal, hybrid, dan EV – di 13 fasilitas manufaktur yang ada di seluruh dunia sambil meningkatkan efisiensi produksi dengan dua pabrik EV khusus.

Rencana bisnis masa depan juga telah ditetapkan untuk fokus pada pengembangan SDV dan kendaraan otonom, pengembangan integrasi robotik, dan penciptaan jaringan transportasi multimoda dengan solusi Advanced Air Mobility (AAM).

Kia memperkenalkan Software-Defined Vehicle (SDV). Rencana untuk memperluas ekosistem SDV diluncurkan, memperkuat kolaborasi dengan Google, Uber, Samsung, Naver, SOCAR dan Unity. Sedianya akan menjadi mobil balap. (Foto: Kia)

Peluncuran Mobil Balap SDV pada tahun 2026 dan penerapan kendaraan otonom Level 2+ mulai tahun 2027.

Tahun 2025, Ho Sung Song sudah menetapkan bahwa Kia sedianya meluncurkan lima model baru, satu model peningkatan produk, dan tiga derivatif. Target penjualan grosir sebesar 3,22 juta unit, naik 4,1 persen secara tahunan. Mencapai pendapatan sebesar KRW 112 triliun, naik 4,7 persen Year-on-Year.

Kemudian strategi jangka menengah hingga jangka panjang melakukan investasi sebesar KRW 42 triliun dari tahun 2025 hingga 2029 untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. Mencapai pendapatan KRW 170 triliun; laba operasi KRW 18 triliun, margin laba operasi lebih dari 10 persen pada tahun 2030. 

Target total pengembalian pemegang saham ditetapkan sebesar 35 persen untuk periode 2025-2027.

Pilihan Editor: Pabrik BYD di Indonesia Bakal Dibangun di Subang Smartpolitan

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi