
GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika. (Dok MGPA)
GOOTO.COM, Jakarta - Pertamina Mandalika International Circuit (Sirkuit Mandalika) bersiap menyambut ajang GT World Challenge Asia 2025 yang akan digelar pada 9–11 Mei mendatang.
Tahun ini, aspek logistik menjadi salah satu tantangan terbesar. Padatnya jadwal seri balapan, menuntut proses pengiriman logistik yang terkoordinasi secara ekstra ketat.
Usai berlaga di Sepang, Malaysia, para peserta akan langsung melanjutkan perjalanan ke Sirkuit Mandalika, Indonesia, sebelum bertolak ke Thailand dalam waktu yang relatif singkat.
“Tahun ini jadwal logistik sangat padat. Hanya berselang tiga minggu kurang antara balapan di Mandalika dan venue berikutnya di Buriram, Thailand," kata Mike Zimmerman dari JAS Worldwide, mitra logistik GT World Challenge Asia 2025.
"Karena kompleksitas lokasi sehingga pengiriman Mandalika ke Surabaya memakan waktu, maka kami selaku agen logistik akan menggunakan kapal khusus (vessel charter) untuk memangkas waktu transit, dan memastikan seluruh kontainer tiba tepat waktu. Semua dokumen dan administrasi kepabeanan harus diproses dengan cepat dan tepat," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria menyatakan bahwa perpindahan logistik dari Sepang ke Mandalika, dan kemudian ke Thailand dalam waktu hanya beberapa hari adalah sebuah tantangan besar.
"Kami mengandalkan koordinasi erat antara tim balap, penyedia logistik, Sekdenas, Administrator KEK Mandalika, Bea Cukai Mataram, Bea Cukai Tanjung Perak, pihak pelabuhan, hingga dukungan penuh dari pemerintah daerah," ucap dia.
"Kali ini, pihak SRO untuk kali pertamanya akan mencoba untuk mencharter kapal kargo mengangkut barang langsung dari Gili Mas ke Thailand. Ini suatu terobosan baru. Selama ini sudah terbukti SekDeNas dan Bea Cukai sangat membantu dan bekerja 24/7 sehingga tengah malam juga bersedia melakukan pemeriksaan," lanjut dia.
Lebih dari sekadar pemindahan barang, proses ini juga mencakup aspek perizinan, keamanan, hingga penyesuaian teknis antar negara yang dilalui.
GT World Challenge Asia 2025 tidak hanya diharapkan berjalan sukses, namun juga menjadi pemicu hadirnya lebih banyak ajang internasional di masa mendatang. Dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh industri otomotif nasional, tetapi juga sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Nusa Tenggara Barat.
Mike juga menambahkan, Sirkuit Mandalika sangat memukau secara visual dan memiliki potensi besar sebagai tuan rumah ajang balap mobil internasional.
"GT World Challenge Asia menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa Mandalika bukan hanya layak, tetapi juga siap menjadi tuan rumah tetap untuk seri-seri balap internasional lainnya," tutup Mike.
Pilihan Editor: Mario Aji Alami Kecelakaan Besar di Q2 Moto2 Qatar, Gagal Start di Zona Poin
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto