Morris
“Tetapi memahami dulu harga pasaran, perkiraan biaya untuk membangun, dan memahami kondisi mesin yang ada adalah kunci utama dan pertama yang wajib diketahui,” tutur Uut Ananta, Sekretaris Jakarta Morris Club kepada Tempo di Jakarta, Rabu (21/4).
Kisaran harga Morris buatan 1959 – 1970 yang masih berupa bakalan alias belum mendapatkan sentuhan perubahan, saat ini Rp 25 – 35 juta. Sedangkan untuk yang sudah jadi, banderol harga yang ditetapkan penjual Rp 60 – 80 juta. “Bahkan bila kondisinya benar-benar sudah rapi, dengan aksesoris komponen masih asli bisa mencapai Rp 90 – Rp 150 juta,” terang Uut.
Bila telah mendapatkan mobil yang sesuai dengan pilihan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan dana dan mencari bengkel restorasi khusus Morris. Ihwal perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membangun Morris itu, Uut memperkirakan setara dengan harga mobil bakalan.
“Bila harga mobil yang masih bakalan itu Rp 30 – Rp 35 juta, maka dana yang perlu disiapkan juga sekitar itu. Biaya itu untuk pengelasan, pengecatan, hingga membetulkan mesin,” terang dia.
Namun, porsi penggunaan dana yang terbesar adalah untuk komponen mesin, seal-seal karet, serta aksesoris mobil. Sementara, harga tersebut dari waktu ke waktu juga terus merangkak naik.
Sedangkan untuk mencari bengkel dan aksesoris yang tepat, jangan sampai Anda membelinya di sembarang toko. Meski banyak gerai menyediakan komponen atau piranti itu, tetapi keaslian dan banderol harganya bisa membuat Anda pusing. Lantaran itulah mencari bengkel dan toko khusus Morris sangat dianjurkan.
“Alamat bengkel dan toko onderdil itu bisa dilihat di situs www.jmc.or.id atau di http://jakartamorrisclub.blogspot.com/,” sebut Uut.
Satu hal lagi, sebaiknya Anda juga melakukan pengecekan sepanjang proses pengerjaan. Hal itu bukan berarti tak percaya dengan mekanik bengkel, tetapi untuk memastikan bahwa pengerjaan itu sesuai dengan keinginan dan selera Anda. “Tentunya sesuai dengan standar Morris yang sebenarnya,” tandasnya.
Namun, agar benar-benar paham terhadap kondisi Morris berikut kualitas suku cadang yang orisinal, kisaran harga di pasaran, memilih bengkel yang bagus dan tepat sangat dianjurkan untuk bergabung dengan komunitas pemilik mobil yang kerap disebut ‘Mobil Mister Bean’ itu.
“Kami sangat menganjurkan agar pecinta Morris itu bergabung dulu dengan kami. Meskipun belum memiliki Morris, tujuannya untuk sharing dulu tentang Morris lawas, cara membeli, membangun, hingga perawatannya,” urai Uut.
Setelah Morris idaman selesai dibangun, bukan berarti selesai pula proses mendapatkan Morris lawas yang bagus. Anda juga harus memperhatikan cara merawatnya. Sebab, akan mubazir bila Morris yang susah payah dibangun itu tak dirawat. Terlebih karena mobil itu tergolong usia tua, maka perawatan pun juga harus ekstra.
Soal perawatan juga terbilang mudah. Anda harus rajin mengecek air radiator, oli kopling, oli rem, serta oli mesin saban kali akan menggunakan Morris tersebut. Sebab, kekurangan cairan itu akan menyebabkan kerusakkan dan merembet ke komponen lain.
Jangan lupa memanaskan mobil selama 5 – 15 menit setiap hari. Dan jika mungkin jalankan mobil, hal itu bertujuan agar tidak ada bagian roda yang macet. “Jangan pula memasang rem tangan bila parkir lebih dari tiga hari, agar rem belakang tak mengunci. Satu hal lagi, ganti oli secara berkala, tiap 3.000 kilometer. Jadi mudah kan?,” kata Uut.
ARIF ARIANTO