Baterai all-solid-state battery Toyota (techon.nikkeibp.co.jp)
Secara fisik tampilan baterai ini cukup kecil. Hanya terlihat seperti lempengan berlapis dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Toyota memperkenalkan prototipe itu di Jepang, seperti dikutip Nikkei Electronics, Rabu (24/11).
Pada baterai baru ini, elektroda cair diganti dengan crystlalline membrane (membran kristal) atau zat padat lain. Toyota menggunakan litium kobalt dioksida (LiCoO2) untuk elektroda positif sementara elektroda negatif dari grafit dan elektrolit padat dari sulfida.
Laman techon.nikkeibp.co.jp menulis kelebihan baterai ini adalah litium bisa menyebar dengan cepat, jauh lebih cepat dari elektrolit. Secara teoritis bisa menghasilkan tenaga lebih besar. Toyota mengklaim baterai baru ini bisa menghasilkan tenaga sampai 16,26 volt.
Baterai jenis ini juga lebih aman daripada baterai elektrolit yang bisa terbakar pada suhu tinggi. Toyota sudah mengkonfirmasi bahwa baterai ini bisa digunakan hingga pada suhu 100 derajat celcius. Hal ini yang tidak bisa dilakukan oleh baterai isi ulang Litium-ion dengan elektrolit.
"Selain kinerja lebih baik, juga mudah diproduksi dalam skala industri dan yang terpenting, memuluskan jalan untuk memproduksi mobil listrik murah yang beroperasi dengan baterai yang sama bertahun-tahun," tulis laman tersebut.
Toyota terlibat aktif dalam proses pengembangan all-solid-state batteries dan lithium-air batteries sebagai baterai masa depan. Baterai jenis baru ini mungkin akan diaplikasikan pada Prius generasi terbaru.
Sementara itu laman bloomberg.com mengatakan, produksi masal baterai ini akan segera dimulai dan siap dipasarkan pada tahun 2012. Baterai ini akan diproduksi bersama Panasonic Corp di Shizuoka.
RAJU FEBRIAN