Jagung. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, Valencia - Semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak (BBM) dari fosil atau minyak bumi telah memantik semangat berbagai kalangan untuk menemukan bahan bakar alternatif. Satu di antaranya adalah pemanfaatan limbah biomassa.
Memang, selama ini konversi limbah tersebut menjadi sebuah bahan bakar siap pakai dan praktis terlalu bertele-tele dan sulit. Namun, anggapan seperti itu kini mulai terbantahkan.
Setidaknya persoalan itu telah terjawab oleh hasil penelitian Universidad Politecnica de Valencia, Spanyol. Seperti dilansir thegreencarwebsite.co.uk, Senin (7/2), politeknik di negeri itu telah berhasil mengubah limbah tongkol jagung dan sekam oat menjadi hidrokarbon dengan tingkat kandungan 87 persen.
"Proses tersebut telah mengubah 2-methylfuran (2MF) yang berasal dari tongkol jagung, sekam oat dan lainnya menjadi hidrokarbon dan minyak disel melalui dua langkah catalytic sederhana," tulis laman itu mengutip pernyataan lembaga pendidikan tersebut.
Hanya, tingkat kandungan minyak solar ini masih 87 persen. Lantaran itulah, masih diperlukan minyak disel konvensional bila akan dimanfaatkan di mobil atau kendaraan lain.
Meski demikian para ahli menyebut langkah terobosan ini merupakan bagian dari proses berkelanjutan yang akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
ARIF ARIANTO