Pelapis jok dari kulit. (icanfixthis)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelapis jok mobil dari kulit memiliki sejumlah keunggulan dibanding bahan fabric atau sintetis. Bahan ini memancarkan kesan mewah dan lebih nyaman. Bila ternoda atau terkena kotoran, cara membersihkannya juga lebih mudah ketimbang dua bahan itu.
Namun, harga pelapis jenis itu lebih mahal. Selain itu, bila tak dirawat dengan baik, pelapis dari bahan kulit akan cepat rusak. Bila hal itu terjadi, maka proses untuk mengembalikan kondisi seperti semula sangat sulit dan mahal.
“Sebab, bahan dari kulit itu tak ubahnya kulit manusia yang rentan terhadap cuaca, maupun perlakuan yang tidak baik,” kata Muhamad Fajri, spesialis jok dan bekleding Victory, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Mei 2011.
Tetapi tak perlu khawatir, sebab perawatan pelapis jok dari kulit itu cukup mudah. “Kuncinya, hanya telaten dan hati-hati. Bahan yang digunakan pun tidak berharga mahal dan mudah didapatkan,” kata Fajri.
Lantas bagaimana cara perawatan itu? Berikut tips dari Fajri :
1. Hindari sengatan sinar matahariTak ubahnya dengan kulit manusia, pelapis jok dari bahan kulit juga bersifat menyerap panas. Hanya, bedanya, pelapis tersebut tidak bisa beradaptasi dan menetralisir radiasi sinar matahari dengan menggunakan cairan tubuh seperti saat menjadi kulit sapi.
Akibatnya, radiasi ultraviolet akan diserap oleh lembaran kulit itu. Walhasil, lapisan ini akan mengeras. Bila hal itu sering terjadi maka lembaran tersebut akan cepat mengalami retak-retak.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memarkir mobil di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Bila terpaksa harus parkir di tempat terbuka, maka gunakan pelindung atau sun visor.
2. Membersihkan secara rutinSelain mencegah dari sengatan sinar matahari, bersihkan pelapis jok dari kulit itu minimal saban tiga bulan sekali. Anda tak harus ke salon mobil untuk membersihkannya.
Namun, satu hal yang patut diingat jangan menggunakan lap kering. Gunakan lap chamois basah. “Jangan membasahinya dengan air tetapi gunakan pelembap khusus jok kulit yang banyak dijual di toko aksesoris,” kata Fajri.
Bila tidak ada, Anda bisa menggunakan pelembap kulit bayi atau baby oil. Cara membersihkannya, cukup dengan mengelap dengan gerakan searah.
Gerakan seperti itu dimaksudkan agar kotoran yang menyelinap di pori-pori lembaran kulit tersebut bisa terangkat. “Kalau dilap dengan dua arah bolak-balik, kotoran justru akan masuk ke pori-pori, sehingga lapisan jok malah kotor,” terang Fajri.
Kotoran yang ada di pori-pori dan dalam jumlah banyak akan bersenyawa dengan udara lembap di kabin mobil dan radiasi sinar matahari. Mereka bereaksi secara kimiawi dan mengakibatkan lapisan kulit pecah-pecah atau berkerut.
3. Hindari tumpahan cairan yang merusakHindarkan pelapis jok ini tertumpah air. Pasalnya, selain berpotensi menimbulkan noda, tumpahan air bisa menimbulkan jamur bila tak segera dikeringkan.
Hal lain yang juga harus Anda ingat adalah, jangan menggunakan cairan pembersih yang mengandung alkohol, spiritus, thinner, deterjen, shampoo, serta cairan sejenis. Pasalnya, semua zat cairan itu berpotensi merusak jaringan di lembaran kulit, ingat lapisan tersebut berasal dari makhluk hidup atau sapi.
“Bila Anda menggunakan cairan pembersih, pastikan cairan tersebut aman tidak menggunakan bahan dari alkohol dan sejenisnya,” ujar Fajri.
4. Pastikan kabin mobil tidak lembapKesalahan yang kerap terjadi namun tidak disadari pemilik mobil yang menggunakan jok dari bahan kulit adalah membiarkan kabin mobil lembap. Padahal, kondisi seperti itu berpotensi memicu timbulnya jamur di pelapis jok dari kulit.
Bila itu terjadi, maka pelapis itu akan pecah-pecah atau berkerut. Sementara, untuk mengembalikan lapisan kulit yang berkerut atau pecah seperti sediakala sangat sulit dan ongkosnya pun mahal.
ARIF ARIANTO