TEMPO Interaktif, Sidney - Jessica Dunn, 25 tahun, tidak pernah menyangka pengalaman pahitnya di Indonesia akan membuahkan hasil yang sangat manis dalam sejarah hidupnya.

Mahasiswi Jurusan Desain sebuah Universitas di Sydney, Australia, itu masuk sebagai nominator sebuah lomba desain produk yang digelar Australia Design Award 2011.

Seperti dilansir allaboutauto.com, Senin, 30 Mei 2011, gadis cantik itu berhasil merancang sebuah helm yang bisa dilipat. Menariknya, ide kreatif penciptaan helm itu berasal dari pengalaman pahitnya ketika helmnya digondol maling saat ia bersekolah di Indonesia.

“Saat menjalani program pertukaran pelajar di Indonesia, aku bersepeda motor saban hari. Nahasnya, suatu ketika, helmku dicuri orang ketika parkir di pinggir jalan,” tutur Jessica.

Lantaran pengalaman itulah, ia harus membawa helm ke mana pun pergi setelah memarkir motor. Namun, ia berpikir cara seperti itu tentu tidak efisien dan nyaman.

Memang, kala itu ide untuk menciptakan helm yang praktis dan mudah dibawa ke mana-ke mana belum terlintas di benaknya. Namun, setelah ia kembali ke negerinya, Australia, ia kembali teringat pengalaman pahitnya di Indonesia.

Saat itulah ide cemerlang muncul. Ia pun mencoba menuangkannya dalam sebuah coretan di atas kertas tentang helm yang ia maksud. Hasilnya, sebuah helm half face, yaitu bagian depan yang masih setengah terbuka dan tertutup oleh kaca seperti yang banyak beredar di pasaran saat ini.

Helm itu punya keistimewaan khas, yaitu bisa dilipat. Walhasil, selain memiliki desain apik juga praktis, tentu saja aman dari aksi tangan jahil orang yang tidak bertanggung jawab.

Pada saat yang bersamaan, Jessica mengirimkan hasil karyanya ke panitia lomba Australia Design Award yang digagas oleh James Dyson, seorang jutawan Australia, pengusaha peralatan rumah tangga. Hasilnya, karya itu masuk nominasi dan akan diseleksi lagi. Pemenang lomba ini akan diumumkan 22 Juli mendatang.

Hanya, Jessica tak menyebutkan di kota mana helmnya itu pernah dicolong.

ARIF ARIANTO