
rem cakram mobil. cars.ign.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pernahkah Anda menginjak pedal rem, tapi peranti itu terasa bergetar dan laju mobil tidak serta-merta berkurang? Hati-hati, itu berarti ada yang tidak beres dengan cakram rem mobil Anda.
“Selain tidak nyaman, kondisi seperti itu juga membahayakan jiwa karena rem menjadi tidak pakem,” ujar Supiyanto, mekanik Bagas Motor, Pakujaya, Serpong, Tangerang, Sabtu, 25 Juni 2011.
Menurut dia, penyebab getaran tersebut adalah permukaan cakram rem yang bergelombang. Piringan cakram yang bergelombang disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kotoran yang melekat kuat di permukaan, aus seiring dengan usia pemakaian, serta kualitas kanvas rem yang jelek.
“Bila kotoran yang melekat di cakram tidak dibersihkan, saat dilakukan pengereman akan melukai permukaan cakram,” ujar Supiyanto.
Adapun kanvas yang berkualitas jelek atau kanvas abal-abal umumnya menggunakan bahan yang keras. Walhasil, kanvas yang menjepit cakram kala pengemudi mengerem akan melukai permukaan piringan rem tersebut.
Akibat luka itulah, permukaan cakram bergelombang. Padahal, cakram yang bergelombang itu juga menimbulkan masalah lain. Masalah lanjutan itulah yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna mobil.
Apa saja masalah itu? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan Supiyanto.
1. Kanvas rem cepat aus.
Bila cakram rem yang bergelombang tidak segera diperbaiki, hal itu akan cepat menggerus kanvas rem. Terlebih bila pengemudi kerap mengerem selama berkendara.
Untuk itu, sangat dianjurkan menggunakan kanvas rem yang asli atau bukan imitasi. Bila cakram rem telah menunjukkan tanda-tanda bergelombang, tapi masih dalam taraf dini, sebaiknya diampelas atau dibubut hingga rata.
2. Piston kaliper bocor.
Akibat permukaan cakram yang tidak rata, sistem pengereman mobil bergoyang atau bergetar kala pengemudi menginjak pedal rem dalam-dalam. Saat itulah piston seperti diungkit.
Akibatnya, karet caliper piston seal tertekan kuat. Bila kejadian seperti itu sering terjadi karena pengemudi juga kerap mengerem, caliper piston akan bocor dan minyak rem akan cepat habis.
“Namun, akibat yang serius adalah rem tidak pakem. Tentu, ini sangat membahayakan,” ujar Supiyanto.
3. Rem mengunci secara tiba-tiba.
Akibat yang sering terjadi, tapi jarang dipahami atau disadari pemilik mobil, adalah sistem pengereman mengunci tiba-tiba. Memang, bila mobil melaju dalam kecepatan rendah, rem yang mengunci itu hanya menyebabkan tenaga mobil terasa berat seperti rem tangan mobil diaktifkan.
Namun, dalam kondisi ekstrem, yaitu bila tingkat ketidakrataan permukaan cakram sudah parah dan mobil dalam kecepatan tinggi, laju mobil akan terhenti tiba-tiba sesaat setelah pengemudi mengerem. Bisa Anda bayangkan bila hal itu terjadi di jalan bebas hambatan atau jalan tol.
“Mobil akan terpelanting, atau bahkan terguling. Itu dalam kondisi ekstrem,” kata Supiyanto.
4. Lakukan pencegahan
Sebelum permukaan cakram bergelombang terjadi pada mobil, lakukan beberapa langkah pencegahan. Langkah itu cukup mudah dan biayanya tidak mahal.
Langkah pertama dan rutin harus dilakukan adalah memeriksa perangkat sistem pengereman setiap mobil telah melaju 10 ribu kilometer. Kemudian ganti minyak rem setelah mobil menempuh jarak 20 ribu kilometer.
Selain itu, pastikan piringan cakram dan kanvas rem adalah peranti asli, bukan imitasi. “Satu hal lagi, jagalah kebersihan kolong mobil terutama di wilayah peranti pengereman,” ujar Supiyanto.
ARIF ARIANTO