Toyota Grand New Fortuner (Dok. TAM)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Deja Vu. Yup, barangkali itulah yang saya rasakan saat mengikuti test drive bersama Toyota di Bali akhir pekan lalu. Kenapa? Pada test drive bertajuk The Journey is MINE saya akan kembali mencoba Toyota Fortuner. Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota ini merupakan mobil pertama yang saya test ketika menjadi jurnalis otomotif sekitar enam tahun silam.
Setelah itu, entah berapa banyak mobil baru dan lokasi yang saya datangi untuk melakukan test drive. Kali ini, PT Toyota Astra Motor (TAM) kembali mengajak saya, dan sekitar 20-an jurnalis otomotif lain, untuk mencoba model terbaru Fortuner.
Toyota memperkenalkan Grand New Toyota Fortuner -- demikian Toyota menyebutnya -- pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011, akhir Juli lalu. SUV gagah ini mendapat sentuhan baru mulai dari eksterior hingga interior.
Setidaknya ada delapan gubahan yang dilakukan Toyota di sisi eksterior. Di bagian depan gubahan desain lampu depan (kini memakai projector lamp), new hood moulding, lampu kabut, radiator grille, serta engine hood membuat sosok Fortuner makin macho dan elegan.
Begitu juga dengan bentuk bumper-nya yang manis, baik di muka atau belakang. Perubahan lain adalah desain baru velg alloy 17 inci dengan ban 265/65.
Kabin Fortuner juga mendapat gubahan desain dashboard baru. Instrument Panel, Combination Meter, Black Wood Ornament Panel, dan Shift Knob juga baru.
Untuk menambah kenyamanan berkendara dilengkapi power seat adjuster di jok pengemudi, integrated system AC dan in-car entertainment berupa 2 DIN Audio Video dengan Navigasi Satelit.
GM Perencanaan and Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo mengatakan tagline Fortuner The World is Mine bukan sembarang dibuat. "Tagline ini menunjukkan jika pengguna Fortuner adalah orang-orang yang optimistis, tanpa keraguan, dan meikmati hidup," katanya.
Pemilihan Bali sebagai lokasi test drive juga bukan tanpa alasan. Bali, kata Widyawati, membutuhkan kendaraan yang mampu mengatasi karakter jalan beragam yang ada di Pulau Dewata tersebut. Belum lagi jalanan di luar kota Denpasar banyak yang berukuran kecil.
"Tapi hal itu tak masalah untuk Fortuner meski memiliki bodi bongsor. Fortuner ini sanggup menjelajah medan on-road dan off-road tanpa melupakan kenyamanan. Itu yang akan kita buktikan," terang Widyawati.
Okelah. Di hari pertama, kami diajak menikmati hangatnya Bali. Toyota menyiapkan 8 Fortuner anyar dari berbagai varian yang ada, versi mesin bensin, mesin diesel, hingga model dengan paket aksesori TRD. Dua pilihan transmisi manual maupun otomatis juga disediakan.
Setibanya di bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, kami langsung makan siang di 'Cafe di Mare'. Cafe yang terletak di atas tebing Pantai Karma Kandara, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini memiliki pemandangan yang luar biasa indah. Sepanjang mata memandang Samudera Hindia terhampar.
Setelah itu kami menghabiskan waktu di pantai Nammos Beach Club yang berada di bawahnya. Pantai yang berlokasi sekitar 30 km dari Denpasar itu merupakan pantai private yang dikhususkan untuk para tamu yang menginap di Karma Kandara Resort. Jika Anda bukan penghuni, Anda harus merogoh kocek Rp 250 ribu hanya untuk bisa melihat pantai dengan pasir putih tersebut.
Sorenya, saya yang berada di Grup 2 bersama rekan dari Antara dan Bisnis Indonesia menuju penginapan di W Hotel Seminyak. Saya memang sempat mengendarai Fortuner baru, namun saya tak sempat mengeksplorasi Fortuner tipe V 4x4 dengan transmisi otomatis ini.
"Besok ada waktu lebih panjang untuk menjajal Fortuner," kata rekan saya. (Bersambung)
RAJU FEBRIAN