Honda Advanced GPS. (Dok. HPM)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mobil menggunakan fitur GPS (Global Positioning System)? Ah, biasa saja. Awalnya tak ada hal yang membuat saya tertarik saat PT Honda Prospect Motor mengajak saya menguji GPS baru milik mereka. Yang ada di benak saya, "Apa pula bedanya GPS Honda ini? Okelah disebut Advanced GPS, tapi paling-paling sama dengan GPS lain, untuk penunjuk arah jalan."
Sebelum uji coba dengan tema "Cruising in Style with Freed & CR-V", Rabu, 12 Oktober 2011 kemarin, Honda menerangkan apa saja keunggulan GPS ini. Yosep Swasono Agus, Corporate Communication Manager PT Honda Prospect Motor mengatakan GPS keluaran Garmin ini merupakan fitur tambahan bagi konsumen yang membeli Honda Freed tipe E serta CR-V 2.0 dan 2.4 liter dalam program "Saatnya punya Honda".
Disebutkan Yosep, GPS ini memiliki beberapa fitur seperti junction visual, koneksi bluetooth, rear camera, pedestrian mode, compass, eco rute, point of interest, dealer navigator, dan juga bebas biaya seumur hidup untuk mengupdate peta.
Penjabaran Yosep ini mulai menggelitik rasa penasaran saya. Beberapa fitur mungkin sama dengan GPS yang ditawarkan Agen Tunggal Pemegang Mereka (ATPM) mobil lain. Sebut saja compass, eco rute untuk menujukkan jalur terdekat, point of interest guna mencari lokasi penting dan menarik, atau dealer navigator yang menunjukkan lokasi alamat dan nomor telepon dealer terdekat. Tapi beberapa fitur lain sepertinya baru pertama kali ditawarkan ATPM di Indonesia.
Saya memulai perjalanan dari kantor HPM di Sunter. Saya dan tiga rekan lainnya mendapat CR-V 2.4 dengan transmisi otomatis. Kami diberikan alamat dan kordinat lokasi yang dituju. GPS dinyalakan, tinggal masukkan alamat atau koordinat dan walah... GPS siap menuntun menuju tempat tujuan.
Di perjalanan, satu persatu fitur GPS mulai terlihat. Fitur pertama yang menarik adalah junction visual yang kalau di-Indonesiakan berarti gambar persimpangan. Dan memang benar. Saat melewati persimpangan yang cukup besar, Layar 5 inci di GPS, langsung menampilkan kondisi sebenarnya. Layar terbagi dua; satu tampilan peta biasa sedangkan bagian kanan gambar.
Fitur kedua adalah bluetooth connection. Saya tinggal mensinkronkan telepon genggam milik saya ke GPS, yang kemudian berfungsi sebagai penerima telepon. "Jadi sangat membantu pengemudi sata menyetir, tak perlu lagi mengangkat telepon yang sangat berbahaya," terang Yosep.
Kemudian ada yang unik yaitu pedestrian mode. Nah, saya mengujinya saat kami beristirahat di rest area tol Cikampek. Pada dasarnya, GPS berfungsi sama yaitu sebagai penunjuk arah. Tapi, kali ini perangkat dilepas dari mobil dan digunakan sembari berjalan kaki. "Menarik juga nih," kata seorang rekan.
Satu fitur menarik lainnya ada rear camera. Biasanya, fitur ini merupakan optional. Saat persneling ditempatkan di posisi R untuk mundur, GPS langsung berubah fungsi menjadi layar yang menampilkan gambar dari kamera di bagian belakang mobil.
Di layarnya terlihat visualisasi bagian belakang mobil. Fungsi ini sangat membantu saat parkir, meski kita tetap tidak bisa melupakan kaca spion kiri, kanan, dan tengah.
"Satu fitur lagi, konsumen juga bisa mendapatkan update gratis seumur hidup untuk petanya. Cukup registrasi ke Id.garmin.com bisa mengunduh peta terbaru kapanpun mau," kata Jonfis Fandy Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor.
Oke... Tapi bukan berarti GPS ini tanpa kekurangan. Meski GP ini yang pertama menggunakan petunjuk berbahasa Indonesia -- yang lain menggunakan bahasa Inggris -- namun pengucapan kata-kata petunjuknya masih ada yang tidak tepat.
Misalnya saja, ketika saya akan keluar dari tol JORR, GPS mengeluarkan suara, "Belok kiri, keluar ke arah Pd. Indah (bukan Pondok Indah)." Kejadian lain juga beberapa kali terjadi. Misalnya GPS menyebut "Achm ad Yani" atau "Golf r a y a.". Kondisi ini jelas membutuhkan konsentrasi tambahan bagi pengemudi.
Jonfis Fandy mengatakan HPM akan terus melakukan perbaikan sistem. Yang jelas, untuk mendapatkan GPS ini, HPM sama sekali tidak mengutak-atik harga mobil. Freed E with Power Sliding Door tetap dibanderol Rp 260 juta. Demikian juga dengan harga CRV 2.0 I-VTEC Manual (Rp 348 juta), CRV 2.0 I-VTEC Otomatis (Rp 359 juta), dan CRV 2.4 I-VTEC Otomatis (Rp 388 juta) tidak berubah.
Namun, Jonfis menjelaskan jika GPS ini hanya bisa didapatkan konsumen yang membeli Honda di bulan Oktober dan bulan seterusnya. Bagaimana dengan pemilik Honda sebelumnya? "Tidak bisa. Ini bukan optional, tapi bonus buat konsumen baru," kata Jonfis.
RAJU FEBRIAN