TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Musim hujan telah tiba. Bagi Anda yang menggunakan mobil sebagai sarana transportasi kegiatan sehari-hari tentu harus waspada.
Selain banjir, timbulnya karat pada bagian tertentu di mobil merupakan persoalan serius yang perlu diwaspadai. Pasalnya, bila terjadi karat hanya berupa titik, kalau dibiarkan akan terus membesar dan bagian yang mengalaminya akan keropos.
"Bila mobil sudah keropos, biaya perbaikan akan lebih mahal. Sedangkan bila ingin dijual nilainya akan melorot," kata Rahmat Subekti, spesialis body repair Auto Technic, Lengkong, Serpong, Tangerang, Banten, Ahad, 23 Oktober 2011.
Menurut Rahmat, karat pada bagian mobil terjadi manakala bagian yang terbuat dari logam terkena air, khususnya air hujan, dan tak segera dibilas. "Sebab air hujan mengandung unsur asam. Unsur ini bersifat korosif bagi logam terutama besi," tutur dia.
Sementara, lanjut Rahmat, udara di Jakarta yang banyak mengandung polutan terutama polutan SO2 dan NOx menjadikan pH air hujan di bawah 5,6, sehingga keasamannya tinggi. Karena itu melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap karat menjadi keharusan, terlebih di saat musim hujan.
Apa saja yang harus dilakukan untuk pencegahan itu? Berikut penjelasan Rahmat:
1. Segera tutup luka di bodi mobil.
Bila Anda menemukan ada luka di bagian bodi, misalnya penyok atau tergores sehingga menyebabkan cat mengelupas, segera tutup luka tersebut. Caranya, gunakan cat khusus yang banyak dijual di toko cat mobil.
"Namun sebelum menambalnya dengan cat bersihkan dulu dengan bensin atau spiritus agar bakteri karat tak berkembang biak di bawah permukaan cat," tutur Rahmat.
2. Segera cuci mobil setelah kehujanan.
Langkah lain untuk mencegah terjadinya karat adalah mencuci mobil setelah mobil terguyur hujan di jalanan. Upayakan menggunakan sampo khusus mobil dengan tingkat pH rendah.
Bilas hingga bersih dan kemudian keringkan dengan lap bersih. Jangan lupa untuk mencuci bagian dalam dari spakboard dan kolong mobil. Jangan sesekali menunda pencucian mobil.
"Meski hanya satu hari, bakteri karat sudah mulai muncul di bagian mobil yang luka. Minimal akan timbul jamur air di seluruh permukaan bodi," tutur pria yang pernah bekerja di sebuah perusahaan otomotif di Korea itu.
3. Hindari parkir di tempat yang lembap.
Bila mobil Anda mengalami luka pada bagian-bagian yang berbahan dari logam, sebaiknya hindari parkir di tempat yang lembap. Unsur air di udara yang seperti itu akan sangat mudah menjadi media bagi tumbuh kembangnya bakteri karat.
"Pastikan parkir di tempat parkir yang kering tapi sejuk," ujar Ramhat.
4. Gunakan pelindung karat.
Pada bagian-bagian tertentu dari mobil yang kerap terkena air atau kotoran, sebaiknya dilapisi kembali dengan cairan antikarat. Memang, setiap pabrikan mobil telah melapisi mobil dengan antikarat pada saat stamping atau pencetakan bodi mobil.
Namun daya tahan lapisan antikarat tersebut terbatas atau menurun seiring dengan usia mobil. Karena itu tak jarang dealer mobil menawarkan tambahan antikarat kepada pembeli produknya dengan biaya berkisar Rp 1,7-3 juta, tergantung pada jenis mobilnya.
Namun Anda juga bisa melakukannya sendiri melapisi bagian-bagian dari mobil dengan cairan antikarat yang banyak dijual di pasaran. Harganya pun cukup murah, dimulai dari Rp 150-500 ribu.
"Caranya juga cukup menyemprotkannya ke bagian yang akan dilapisi. Saat ini banyak merek dari berbagai negara yang dijual di Tanah Air," kata Rahmat.
5. Periksa karet lis mobil.
Selain di bagian bodi yang luka atau tergores, karat pada mobil juga kerap muncul di bagian-bagian yang luput dari perhatian. Hal itu terjadi karena rembesan air di sela-sela kaca pintu karena karet lis yang tak tertutup rapat.
Karena itu periksa karet lis sebelum hujan mengguyur bumi saban hari. Begitu pula dengan karet balon yang ada di daun pintu bagian dalam.
"Bila tidak rapat, air hujan bisa masuk dan merembes ke dek mobil. Air yang tak berada di dek itu berpotensi memicu timbulnya karat," ujar Rahmat.
6. Gunakan aksesori pencegah karat.
Pasanglah berbagai macam aksesori untuk mencegah karat, misalnya penahan lumpur atau mud guard pada spakboard. Pasang karpet dek mobil dari bahan plastik.
Karpet dari plastik akan mencegah air yang terbawa ke kabin di saat penumpang atau pengemudi masuk ke mobil setelah di luar menginjak genangan air merembes ke dek. Bila itu terjadi, timbulnya karat hanya menunggu waktu.
ARIF ARIANTO