TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO.CO, Surakarta – Klub sepeda motor gede, Ruby Owners Club (ROC), melakukan langkah unik untuk menjalin silaturahmi antar-anggotanya. Klub yang berdiri sejak 2008 ini mengarak air persatuan dari Bali dengan tujuan akhir di Medan.
Air tersebut diambil dari mata air sakral di tiap daerah, kemudian dibawa secara estafet oleh anggota klub. Di titik pemberangkatan di Bali, air diambil dari mata air Empul di Tampaksiring, Gianyar, Bali, dua pekan lalu. “Bagi masyarakat Bali, mata air Empul dianggap keramat,” kata Ketua ROC Chapter Solo Anak Agung Gde Agung Solendro, Ahad, 3 Juni 2012.
Air persatuan itu berangkat dari Bali dua pekan lalu. Lantas menuju Surabaya, Malang, Magetan, dan hari ini tiba di Solo. Di tiap daerah, air yang diambil dari Bali dicampur dengan air yang berasal dari kota tujuan. Jadi air dari berbagai mata air dapat bersatu yang menandakan persatuan di antara anggota. Untuk Solo, dia mengatakan, air diambil dari mata air Pablengan di Matesih, Karanganyar.
Saat di Solo, kata Agung, air persatuan akan diinapkan selama sepekan. Baru pada 10 Juni dibawa ke kota selanjutnya. “Setelah Solo, air itu dibawa ke Yogyakarta. Lalu Cirebon, Bogor, Bandung, Jakarta, Lampung, Palembang, Jambi, dan Medan,” kata Boyan Sangit, salah seorang anggota ROC Solo.
Sesampai di Medan, air persatuan lantas disimpan sebagai penanda persatuan anggota ROC yang berjumlah 3.000 orang.
Air ini mempunyai makna tidak bisa dilukai dan tetap bersatu serta punya sifat jernih. Makna bagi klub sepeda motor gede, persahabatan yang terjalin di antara anggota ROC tidak bisa dipisahkan dan memecahkan setiap perbedaan dengan hati yang jernih dan kepala dingin.
UKKY PRIMARTANTYO