Petugas memasang garis polisi pada mobil Luxio di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/1). Dua penumpang Luxio tewas akibat ditabrak BMW X5 yang dikemudikan Muhammad Rasyid Amrullah. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menolak menanggapi kelayakan sistem keamanan pada mobil Daihatsu Luxio yang tertabrak oleh BMW X5 dalam kecelakaan di tol Jagorawi, 1 Januari lalu. "Itu urusan kepolisian. Kami sendiri tidak tahu kronologinya. Pertanyaan tadi diutarakan pada pihak yang salah," katanya kepada Tempo, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut dia, Daihatsu tidak mengetahui mengapa pintu geser dengan mudah terlepas saat tertabrak. Ia pun juga enggan menduga penyebab kecelakaan apakah karena tabrakan yang begitu hebat yang disebabkan oleh kecepatan sangat tinggi atau kondisi Daihatsu Luxio. Daihatsu menilai kepolisian yang mengetahui detik per detik kecelakaan serta kondisi saat insiden terjadi.
Daihatsu, kata Amelia, baru akan berkomentar jika memang diminta pihak kepolisian. Menurut dia, Daihatsu sama sekali tidak terlibat dengan insiden kecelakaan tersebut. "Sama seperti saat tabrakan Xenia dulu, kami tidak mengetahui kejadiannya seperti apa. Jadi tidak bisa berkomentar," katanya.
Mobil BMW X5 yang dikemudikan Muhammad Rasyid Amirullah, putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, menabrak mobil Daihatsu Luxio di kilometer 3.350 Tol Jagorawi. Peristiwa yang terjadi Selasa, 1 Januari 2013, sekitar pukul 05.30 WIB, itu mengakibatkan dua penumpang Luxio, Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan, tewas karena terpental keluar dari mobil. Tiga penumpang Luxio lainnya juga terluka. Rasyid, si pengemudi BMW, menurut polisi, hingga kini masih dirawat di rumah sakit karena mengalami syok dan trauma.
ANANDA TERESIA