.
TEMPO.CO, Chicago - Toyota Motor Corp dinilai salah perhitungan pasar Amerika Serikat soal pasar mobil pick-up. Segmen bisnis yang selama ini didominasi oleh General Motor Co, Ford Motor Co dan Chrysler. Meski demikian pabrikan raksasa otomotif asal Jepang tidak mau menyerah. Mereka memamerkan kendaraan pick-up Tundra pada pameran otomotif Chicago Auto Show pada 8 Februari 2013 lalu.
Mobil ini memiliki desain eksterior lebih gaya dan agresif. Model ini menawarkan fitur-fitur baru seperti monitor blind-spot. Toyota menargetkan bisa meraih pangsa pasar pick-up lebih besar seiring langkah perseroan membuka pabrik perakitan di San Antonio, Texas pada 2007. Namun kemudian saat itu krisis finansial kemudian menghantam dan menekan penjualan sektor otomotif, tidak berbeda penjualan segmen pick-up juga menurun.
Masalahnya pemilik mobil pick-up Ford dan Chevrolet—merek mobil produksi General Motor, memiliki loyalitas tinggi terhadap merek mobil mereka. Di sisi lain, banyak pembeli lebih suka memilih Camry dan Corolla, dua mobil sedan Toyota yang sudah diproduksi di Detroit, Amerika Serikat. “Ternyata di segmen pick-up lebih berat kompetisinya dari yang kami perkirakan. Ford dan Chevrolet sangat memahami bahwa pick-up adalah bisnis inti mereka,” ujar Yoshi Inaba, seorang pejabat eksekutif senior Toyota di Amerika.
Toyota akan menawarkan mobil truk dalam lima level mulai paling mahal dan harga terendah. Model dasar Tundra ditawarkan dengan harga US$ 25.455 per unit atau sekitar Rp 246 juta per unit.
“Konsumen Ford dan Chevrolet sangat loyal. Sehingga tidak mudah menembus pasar segmen ini untuk bisa meraih hati pembeli baru,” ujar mantan eksekutif Toyota Dave Illingworth Jr.
FORTUNE | ABDUL MALIK