New Lexus IS 250 F Sport. ANTARA/BENAMI/HO
TEMPO.CO, Jakarta - Lexus Indonesia resmi meluncurkan ES Series sebagai varian sedan mewah menengah di Tanah Air. Ada dua model yang dihadirkan Lexus Indonesia buat ES Series ini, ES 250 dan ES 300h (hybrid).
Indonesia menjadi negara pertama sesudah Jepang yang menjadi tempat peluncuran dua jenis sedan ini. Chief Engineer Lexus Tohio Asahi dalam konferensi pers di Galeri Lexus, Jalan Proklamasi, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2013 menyatakan alasannya, "Di antara negara-negara Asia lainnya Indonesia merupakan pasar yang luar biasa dan bergairah. Indonesia memiliki prospek ke depan yang sangat bagus."
Banyak perubahan yang dihadirkan pada Lexus ES generasi keenam --sejak pertama kali dipasarkan pada 2007-- terutama di sisi eksterior kendaraan. Ditawarkan dengan konsep dinamis, New Lexus berdesain Forward-thrusting Lexus Spindle Grille dan dipadukan dengan L-Shaped/Arrowhead-shaped Daytime Running Light (LED) pada headlamp mobil.
Lexus ES Series mempunyai wheelbase panjang yang diharapkan bisa menambah kenyamanan berkendara, terutama ketika menikung. Selain itu, penumpang juga akan lebih nyaman dengan ruang kaki yang luas pada kabin depan dan belakang.
Lexus ES dibekali dengan mesin tipe 2AR-FE, empat silinder, 16 valve, silinder segaris DOHC, dual VVT-i. Mesin mampu melontarkan tenaga mencapai 184 PS pada putaran mesin 6.000 RPM dan torsi 24 Kgm pada putaran mesin 4.000 RPM.
Lexus Indonesia Principal Johnny Darmawan menyatakan, ES 250 dibanderol Rp 810 juta, sedangkan Lexus 300h dilepas di harga Rp 905 juta. "Ini harga spesial untuk Indonesia," ujarnya. Sayangnya, calon pembeli masih harus menunggu alias inden, sebab saat ini baru ada tiga unit mobil yang tiba di Indonesia.
Johnny menyatakan, tahun lalu ada 612 unit Lexus yang terjual di Indonesia. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan, yakni 570 unit. Tahun ini, ia memperkirakan akan ada 620 unit mobil Lexus terjual dari galerinya.
Johnny percaya, pasar untuk mobil-mobil mewah masih akan sangat terbuka di Indonesia. Sebabnya pasti, pertumbuhan kelas menengah yang tinggi. Rencana pemerintah untuk menetapkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 150 persen pun tak menggoyahkannya. "Kelas menengah di sini sangat bagus, mereka akan tetap bisa beli," ujarnya.
PINGIT ARIA