TEMPO.CO, Jakarta - Filipina dinilai sebagai salah satu negara potensial untuk pemasaran mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) produksi Indonesia. Direktur Manufaktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Made Dana Tungkas, optimistis target ekspor 6.000 unit mobil murah berbasis Agya bisa tercapai.

"Perkiraan 6.000 pada tahun ini adalah ancang-ancang capaian kami,” ujarnya. Toyota Manufacturing merupakan unit manufaktur Toyota Corporation di Indonesia yang juga berafiliasi dengan grup Astra.  (Baca juga : Ekspor Mobil Murah Juga Incar Amerika Latin)

Made mengakui, secara matematis, ekspor Agya mungkin hanya tercapai 5.500 unit karena dimulai pada Februari ini. Namun dia mengatakan tidak menutup kemungkinan pada akhir tahun ini Astra Daihatsu mencapai target 6.000 unit karena masyarakat Filipina diprediksi tertarik pada mobil murah ini.

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan penetrasi pasar mobil ke Filipina menunjukkan kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia memiliki kualitas yang dapat diandalkan sehingga bisa direspons dengan baik oleh pasar luar negeri. (Baca juga : Ekspor Mobil Murah, Suzuki Masih Negosiasi)

Hidayat mengatakan pasar ekspor mobil murah akan ditargetkan bisa lebih luas, mencapai negara-negara di Asia Tenggara, Amerika Latin, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Menurut dia, ekspor perdana oleh Astra Daihatsu tersebut telah memperkuat keyakinan akan program pengembangan kendaraan bermotor yang hemat energi dengan harga terjangkau. (Baca juga : Toyota dan Suzuki Segera Susul Ekspor Mobil Murah)

Hidayat mengatakan, dalam pelaksanaannya, program ini telah berhasil mendatangkan investasi untuk mendirikan empat pabrik mobil baru. Program ini juga menyerap tenaga kerja 80 ribu orang dan mendatangkan seratus pabrik komponen otomotif baru.

ALI HIDAYAT

Terpopuler :Ekspor Mobil Murah Resmi Mulai Hari iniLaba Honda Melonjak Dua Kali Lipat  Toyota dan Suzuki Segera Susul Ekspor Mobil Murah  Ekspor Mobil Murah Juga Incar Amerika LatinEkspor Mobil Murah, Suzuki Masih Negosiasi