kia-picanto.com
TEMPO.CO , Surakarta: Peluncuran Kia Morning 1.0 oleh PT KIA Mobil Indonesia diyakini bakal bisa bersaing dengan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). “Sebab, dengan selisih harga yang tipis sekitar Rp 10-11 juta dengan LCGC, sudah dapat mobil impor utuh dari Korea Selatan,” ujar Kepala Cabang KIA Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Timothius Amran, Selasa, 17 Juni 2014.
Mobil Kia Morning yang berkapasitas mesin 1.000 cc ini dijual mulai dari Rp 118 juta per unit. “Kalau beli secara kredit, selisih uang mukanya tidak banyak. Angsurannya juga hanya menambah ratusan ribu rupiah,” kata Amran.
Ia mencontohkan, salah satu fitur kendaraan ini cukup bersaing karena memiliki teknologi CVVT yang membuat mesin lebih bertenaga dan suaranya lebih halus. Dia mengklaim teknologi CVVT hanya ada di mobil yang harganya lebih dari Rp 500 juta per unit.
Lebih jauh, Amran menargetkan bisa menjual 45 unit Kia Morning per bulan di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal ini juga menyesuaikan dengan kuota yang diberikan kantor pusat KIA di Korea Selatan. (Baca: LCGC Tetap Diminati Meski Tak Gunakan BBM)
Selama ini terdapat 210 unit KIA terjual per bulan di Jateng-DIY dengan pangsa pasar 6 persen. Adapun separuh produk unggulan yang dijualnya adalah All New Picanto.
Sebelumnya, Ketua Dewan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Subronto Laras, meminta pemerintah untuk merevisi patokan harga LCGC. Pasalnya, komponen biaya produksi seperti upah buruh dan listrik yang selalu naik ditambah lagi dengan inflasi.
"Kita mohon kepada pemerintah, patokan harga itu jangan dikunci pada angka Rp 95 juta," kata Subronto di Bekasi, awal bulan ini. Meski begitu, ia enggan menyebutkan kisaran angka berapa persen angka kenaikan yang diinginkan oleh produsen LCGC.
Ia menilai naik turunnya kurs rupiah saat ini masih berpengaruh dalam industri mobil, meski pemerintah sudah pasang target untuk pemenuhan konten lokal sebanyak 80 persen untuk LCGC. Hal itu disebabkan hingga saat ini masih banyak komponen utama seperti baja, aluminium dan plastik yang terpaksa masih harus impor karena belum bisa dipenuhi dalam negeri.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler:Pengapian Bermasalah, GM Tarik 3 Juta Mobil Avanza Luxury Tetap Incar Pasar Menengah-Bawah Suzuki Bidik Penjualan 500 Wagon Dilago per Bulan