Sejumlah pengendara sepeda motor menunggu kendaraanya yang sedang diservis di kawasan Sumur Bor, Jakarta Barat (20/7). Pada arus mudik dan menjelang H-8 Idul Fitri para pemudik sepeda motor mulai memadati bengkel. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Lebaran, pemudik biasanya telah menyiapkan kendaraannya agar dapat melaju di jalur utama mudik dengan optimal. Cecep Sobari, kepala bengkel CV Jaya Motor, bengkel resmi Yamaha di kawasan Kalimalang, menyebutkan hal yang paling penting sebelum melakukan perjalanan jauh yakni mengecek kendaraan di bengkel resmi. Berikut beberapa tip yang diberikan oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia:
Pertama, agar kendaraan berkinerja maksimal, ban harus dirawat dengan baik. Sebab, ban yang aus akan berkurang kemampuannya baik dalam hal ketahanan maupun fungsi. Sebaiknya ban diganti jika kedalaman kembang ban sudah tinggal 0,8 mm. Jangan menunggu ban benar-benar gundul. Sebab, saat melewati genangan air, alur ban tersebut akan menyalurkan air ke arah samping ban. (Baca: Sabar, Ada 30 Titik Macet di Pantura Jawa Timur )
Kedua, sistem pemasukan bahan bakar dan karburator juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Datanglah ke bengkel resmi untuk dapat memastikan kondisi bagian tersebut dalam keadaan prima. Jika kondisi sistem bahan bakar seperti tanki, keran, dan pipa terdapat karat atau kandungan air, dikhawatirkan kinerja mesin akan tersendat.
Yang ketiga adalah soal pentingnya memperhatikan oli mesin. Segeralah mengganti oli jika kendaraan pernah melewati genangan yang cukup tinggi. Penggantian oli ini penting untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada mesin. (Baca: Angkutan Mudik Motor Gratis Tiba di Solo )
Tip keempat yakni pemeriksaan fungsi kerja rem depan dan belakang. Lakukan beberapa kali simulasi pengereman sebelum mengendarai sepeda motor untuk memastikan rem berfungsi dengan baik. Jika fungsi rem terasa kurang baik, periksalah ketebalan rem dengan melihat langsung tebal pad atau piringan rem dan indikator ketebalan pada rem tipe drum.
Hal terakhir yang harus dicek adalah sistem kemudi. Sebab, diperlukan kestabilan yang baik pada sistem kemudi saat menempuh perjalanan jauh. Kestabilan sistem ini juga perlu karena sulit memprediksi kondisi jalur mudik. Pengendara akan mendapatkan manfaat pengecekan ini saat melintasi jalan berlubang, penuh batu, atau saat menghindari pengendara lain yang tiba-tiba berhenti.
Cecep menambahkan, faktor yang harus diperhatikan ketika mengganti suku cadang motor adalah umur suku cadang itu sendiri. "Ada beberapa kategori. Untuk timing belt harus diganti setelah 2.400 km, busi per 6 ribu km, rantai per 20 ribu km, filter udara per 10 ribu km," ujarnya ketika dihubungi Tempo, akhir pekan lalu. (Baca: 5 Aplikasi yang Mudahkan Perjalanan Mudik)
Selain itu, yang harus diperhatikan saat berkendara dalam jarak jauh adalah lama perjalanan. Dia mengatakan waktu yang ideal untuk berkendara adalah empat-lima jam. "Setelah itu, istirahat satu jam untuk mengembalikan stamina pengendara, dan untuk menghindari overflaming dari motor," ucapnya.
HERMAWAN SETYANTO
TerpopulerPenjualan Suzuki Tembus 83.005 UnitTip Mudik ala ChevroletHarga Batu Bara Jeblok, Sewa Mobil Off-road AnjlokAvanza Luxury Tetap Incar Pasar Menengah-Bawah Tips Mudik Ala ChevroletBIC Gelar Bandung Lautan Blazer