Ribuan mobil diparkir sebelum dikirim ke luar negeri, di Terminal Mobil, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, (23/9). Bulan agustus terjadi peningkatan eksport mobil sebanyak 7.557 unit dan import mobil sebanyak 6.649 unit. TEMPO/Imam S
TEMPO.CO, Jakarta - Industri otomotif bakal menjadi tumpuan baru ekspor Indonesia. Bahkan Indonesia diprediksi akan menjadi eksportir mobil terbesar ketiga di dunia dalam dua-tiga tahun ke depan. ”Sekarang, nilai ekspor mobil lebih dari US$ 4,5 miliar, tiga tahun lagi bisa US$ 10 miliar,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. (Baca: Suzuki Ekspor Perdana LCGC ke Pakistan)
Menurut Lutfi, pencapaian ekspor otomotif yang cukup menggembirakan ini menunjukkan bahwa Indonesia telah bertransformasi. Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai negara yang banyak menjual barang setengah mentah, kini telah berkembang menjadi eksportir barang jadi. “Artinya, kita bahkan telah menjadi negara industri," ujarnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), hingga Agustus 2014, total ekspor mobil utuh (completely built-up/CBU) mencapai 127.115 unit. Ekspor tertinggi terjadi pada Maret, yakni sebanyak 20.256 unit. Sedangkan posisi terendah ada pada Juli, yang hanya 12.667 unit.
Sebanyak 76,3 persen berasal dari ekspor Toyota, seperti Toyota Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Rush, Avanza, Town/Lite Ace, dan Agya. (Baca: Toyota Kembali Jadi Eksportir Terbaik)
Dari sisi nilai, ekspor Toyota mencapai lebih dari US$ 12 miliar sejak pengapalan perdana pada 1987. Tahun lalu, Toyota mencatatkan nilai ekspor lebih dari US$ 2,1 miliar. “Kami berharap, sampai akhir tahun, ekspor kendaraan CBU bisa bertumbuh hingga 30 persen dibanding tahun lalu,” tutur Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono. (Baca: Nilai Ekspor Toyota Tembus Rp 11 Triliun)
PINGIT ARIA
Berita TerpopulerKoalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya? Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?