Ratusan mobil tua yang tergabung dalam seluruh komunitas pencinta dan penggemar mobil tua di Jakarta berkumpul bersama di Senayan, Jakarta, 18 Januari 2015. Mereka berkumpul untuk menyerukan penolakan terhadap rencana Pemkot DKI Jakarta terkait pembatasan usia kendaraan diatas 10 tahun. Tempo/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatasi usia mobil di Jakarta mendapatkan penilaian negatif. Pakar otomotif Suhari Sargo menilai Jakarta dan Indonesia secara umum masih belum siap menerapkan sistem pembatasan usia mobil.
Sebab, kata Suhari, infrastruktur yang ada saat ini belum dapat menggantikan fungsi mobil dalam kehidupan masyarakat. "Ahok maunya meniru Singapura, tapi kan berbeda infrastrukturnya," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 25 Januari 2015. (Baca: Pembatasan Usia Mobil, Ahok Tiru Singapura)
Saat ini, tutur Suhari, angkutan umum dan sarana transportasi di Indonesia, khususnya di Jakarta, belum memcukupi kebutuhan masyarakat. Suhari mengatakan ada alternatif kebijakan yang lebih cocok ketimbang melarang penggunaan mobil berusia di atas 10 tahun. Kebijakan yang diusulkan adalah pemeriksaan kondisi mobil saat perpanjangan surat tanda nomor kendaraan (STNK). "Kalau sudah tak layak, baru dilarang jalan." (Baca: Ini Kelemahan Ide Jokowi Soal Pembatasan Mobil)
Ahok berniat membatasi usia mobil pribadi yang beroperasi di Jakarta menjadi hanya 10 tahun. Ahok meniru konsep ini dari Singapura, yang mempersulit warganya untuk memiliki kendaraan demi mengurai kemacetan. Kebijakan ini juga akan disertai dengan pemberlakuan pajak progresif bagi kepemilikan mobil kedua dan seterusnya. (Lihat foto: Pembatasan Mobil Tua Para Pecinta Mobil Tua Berkumpul)
URSULA FLORENE SONIA
Berita TerpopulerPenghancuran KPK: Tiga Indikasi PDIP-Mega Bermain "Ada Pembentukan Satgas-Satgas Liar di Polri"Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi