Santiago Rodriguez (63) seorang montir mobil tengah memperbaiki mobil Chevrolet 1957 di bengkel mekanik di Havana, Kuba, 25 Desember 2014. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Jakarta -Penutupan pabrik mobil Chevrolet di Indonesia berdampak pada nasib 500 karyawannya. "Kami dapat memahami bahwa keputusan ini akan mengecewakan seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi selama ini di Indonesia," kata Tim Zimmerman, Presiden, GM Southeast Asia Operations, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.
Tim mengatakan pihaknya akan bekerja dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada, termasuk pemerintah Indonesia, untuk membantu seluruh nasib karyawannya itu. Menurutnya, para karyawannya adalah orang-orang yang handal. "Terbukti Chevrolet Spin telah mendapat pengakuan sebagai mobil berkualitas dari para pelanggan, kalangan industri, dan General Motors," kata Tim.
PT General Motor Indonesia akan menghentikan produksi mobil Chevrolet di Bekasi pada akhir Juni 2015. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akan berubah menjadi perusahaan distribusi. Tak cuma berdampak pada ratusan karyawan, keputusan penutupan pabrik ini juga berdampak pada pengunduran diri Presiden Direktur GM Indonesia Michael Dunne yang memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir Februari. Dunne disebutkan akan memulai bisnis pribadi yang menjadi keahliannya.
Saham pabrik Chevrolet di Bekasi seluruhnya dimiliki oleh GM Indonesia. Pabrik dibuka yang pada tahun 1995 dan sempat berhenti berproduksi pada 2005. Pabrik beroperasi lagi pada Mei 2013 dan memproduksi Chevrolet Spin untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor di Asia Tenggara.
AMIRULLAH