Renault luncurkan mobil SUV Renault Duster untuk pasar Indonesia.
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen kendaraan roda empat asal Cina kini membidik segmen sport utility vehicle (SUV) yang selama ini belum tergarap. Alhasil, langkah itu merupakan ancaman terbaru buat pemain otomotif global lain.
Dua tahun lalu, hanya satu produk SUV buatan produsen Cina yang menempati posisi sepuluh besar dalam penjualan domestik negeri tersebut. Namun, awal tahun ini, untuk kali pertamanya, jumlah produk SUV buatan Cina itu bertambah hingga delapan merek.
Padahal sebelumnya, meskipun disokong kebijakan khusus dari pemerintah, banyak produsen lokal yang belum dapat mengejar produsen asing, seperti Volkswagen dan General Motors di segmen sedan. Ujung-ujungnya, persaingan pun digeser ke segmen SUV, yang diharapkan akan membawa lebih banyak kesuksesan.
“Penjualan domestik SUV telah cukup bertumbuh, sehingga produsen lokal dapat memanfaatkan kesempatan tersebut,” ujar salah satu petinggi Shenzen--basis produksi BYD, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 17 April 2015.
"Lebih jauh lagi, BYD, Great Wall, Gelly, dan merek otomotif lain telah membuat kemajuan di bidang teknologi, kualitas, dan layanan," tuturnya.
Di antara produsen lokal, terdapat Chongqing Changan Automobile dan Great Wall Motor yang akan meluncurkan model terbaru SUV dalam ajang Shanghai Autoshow. Sedangkan BYD direncanakan akan meluncurkan model terbarunya.
