Seorang Sales Promotion Girl (SPG) berpose di depan mobil mewah yang dipamerkan pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, 19 Agustus 2015. Harga tiket masuk IIMS 2015, yakni Rp40 ribu (Senin-Kamis) dan Rp60 ribu (Jumat-Minggu). Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Bertugas di pameran tidak begitu sulit bagi Abigail. "Wah, saya kalau di jalan bisa sampai hitam ini," ujar Abigail saat ditemui di salah satu booth showroom Indonesia International Motor Show 2015. Sebagai SPG, dara 24 tahun ini mengaku lebih berat dengan pekerjaannya di lapangan. Jika tak ada acara besar, ia biasa bekerja di jalanan untuk menjajakan rokok.
Baca juga:Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado AnehJK Damprat Rizal di Depan Presiden, Jokowi Pilih Siapa?
Selain terpaan matahari, Abigail sudah terbiasa dengan debu dan asap kendaraan. Hal ini berbeda jauh dengan tugas yang ia emban saat “menemani” kendaraan di pameran. "Kalau di sini kan enak, lebih adem dan enggak perlu muter-muter. Kita juga tak diberikan target penjualan seperti di jalan. Cuma kita tetap harus bisa menjelaskan produk ke calon customer," ucapnya.
Salah satu alasan Abigail betah menjadi SPG adalah faktor pendapatan. Hal yang sama diakui Nessa, yang bertugas "mengawal" sepeda motor gede Harley-Davidson. Untuk satu shift selama delapan jam, Nessa bisa memperoleh upah hingga Rp 1 juta. Jumlah itu tergolong lumayan mengingat ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Baca juga: Wah, Gitaris Ayu, 10 Tahun, Bikin Musisi Inggris Terpesona Kisah Sultan: Saat Bertemu Nyi Kidul pada Bulan Purnama (1)
Berkat jerih payahnya itu, Nessa bisa memenuhi kebutuhan perawatan. "Kerja seperti ini, butuh modal besar untuk perawatan tubuh," kata Nessa.
Selanjutnya: Sella juga mengaku...
Sella, salah seorang SPG mobil mewah Eropa di hall D, juga mengaku menerima upah di atas satu juta Rupiah perharinya. “Bayarannya sekitar sejutaan untuk satu shift enam jam,” ucapnya. Ia mengatakan uang hasil pekerjaannya itu akan dia gunakan untuk membiayai kuliahnya di sebuah universitas swasta di Jakarta. Jika Sella bekerja selama sebelas hari penyelenggaraan IIMS 2015, maka dirinya akan memperoleh bayaran sebesar sebelas juta rupiah.
Lain lagi cerita Dea, mahasiswi sebuah perguruan swasta itu mengatakan bahwa dirinya hanya mendapatkan upah Rp 500 ribu perhari. Namun, dia dijanjikan bonus jika mampu menjual kendaraan yang dipamerkan. "Bonusnya Rp 1 juta per unit kalau laku," ujarnya.
SPG lebih beruntung dibanding petugas lap mobil. Agung seorang petugas lap mobil di Hall A mengatakan dirinya mendapat bayaran tak seberapa jika dibandingkan dari para SPG. “Sehari dapet sekitar seratus ribuan sudah termasuk transport, kalau makan udah disediain,” ujarnya.
Besaran upah yang sama juga diperoleh Ade yang bertugas melap mobil di Hall D. Padahal, menurut dia, dirinya juga bertugas sama beratnya dengan para SPG itu. Dia harus selalu mengelap mobil yang penuh sidik jari saat pengunjung melihat detail kendaraan dari dekat. “Bayaran seratus ribu, pokoknya mobil harus kinclong terus,” ujarnya.
Baca juga: Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh JK Damprat Rizal di Depan Presiden, Jokowi Bela Siapa?
Agung dan Ade mengatakan, uang itu digunakan mereka untuk membiayai kebutuhan sehari-hari seperti membayar sewa kontrakan dan kebutuhan anak serta istri mereka. “Uangnya buat biaya sehari-hari, kelebihannya saya kirim ke istri di kampung,” ujar Ade.
RADITYA PRADIPTA | HUSSEIN ABRI YUSUF
Baca juga: Wah, Gitaris Ayu, 10 Tahun, Bikin Musisi Inggris Terpesona Kisah Sultan: Saat Bertemu Nyi Kidul pada Bulan Purnama (1) VIDEO TERKAIT: