Salah satu mobil sport dengan edisi terbatas, Ferrari Enzo ikut memeriahkan pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 yang diselenggarakan oleh Dyandra Promosindo di JI Expo Kemayoran, Jakarta, 19 AGustus 2015. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gemerlap Indonesia International Motor Show (IIMS) tidak terlepas dari peran personil pendukungnya seperti sales Promotion Girl (SPG) dan petugas lap mobil. Menarik pengunjung mendatangi stand dan menjaga agar mobil pajangan tetap kinclong sama-sama pentingnya. Namun, profesi tukang lap mobil tampaknya tak terlalu dihargai dibanding SPG.
Agung seorang petugas lap mobil di Hall A mengatakan dirinya mendapat bayaran tak seberapa jika dibandingkan dari para SPG. “Sehari dapet sekitar seratus ribuan sudah termasuk transport, kalau makan udah disediain,” ujarnya.
Baca juga: Ini Rahasia SPG Cantik di IIMS 2015: Biasa Kerja di Jalanan Wah, Gitaris Ayu, 10 Tahun, Bikin Musisi Inggris Terpesona
Besaran upah yang sama juga diperoleh Ade yang bertugas melap mobil di Hall D. Padahal, menurut dia, dirinya juga bertugas sama beratnya dengan para SPG itu. Dia harus selalu mengelap mobil yang penuh sidik jari saat pengunjung melihat detail kendaraan dari dekat. “Bayaran seratus ribu, pokoknya mobil harus kinclong terus,” ujarnya.
Agung dan Ade mengatakan, uang itu digunakan mereka untuk membiayai kebutuhan sehari-hari seperti membayar sewa kontrakan dan kebutuhan anak serta istri mereka. “Uangnya buat biaya sehari-hari, kelebihannya saya kirim ke istri di kampung,” ujar Ade.
Sementara itu para sales promotion girl (SPG) yang cantik-cantik lebih beruntung karena mendapatkan bayaran hingga jutaan rupiah. Sella, salah seorang SPG mobil mewah Eropa di hall D, mengaku menerima upah di atas satu juta Rupiah perharinya. “Bayarannya sekitar sejutaan untuk satu shift enam jam,” ucapnya.
Sella mengatakan uang hasil pekerjaannya itu akan dia gunakan untuk membiayai kuliahnya di sebuah universitas swasta di Jakarta. Jika Sella bekerja selama sebelas hari penyelenggaraan IIMS 2015, maka dirinya akan memperoleh bayaran sebesar sebelas juta rupiah.
Lain lagi cerita Dea, mahasiswi sebuah perguruan swasta itu mengatakan bahwa dirinya hanya mendapatkan upah Rp 500 ribu perhari. Namun, dia dijanjikan bonus jika mampu menjual kendaraan yang dipamerkan. "Bonusnya Rp 1 juta per unit kalau laku," ujarnya.
RADITYA PRADIPTA | HUSSEIN ABRI YUSUF
Baca juga: Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh JK Damprat Rizal di Depan Presiden, Jokowi Bela Siapa?