Bridgestone Ecopia (Dok. BSI)
BISNIS.COM, Jakarta - Produsen ban PT Bridgestone Tire Indonesia (BSI) kembali menguji produk unggulannya, Bridgestone Ecopia EP150, untuk membuktikan tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar kendaraan yang menggunakan ban tersebut.
Setelah menjajal track Jawa pada tahun lalu, pekan kedua bulan ini perusahaan menyelesaikan tantangan lintasan Sumatra dalam program Ecopia Go Indonesia edisi kedua.
Tim memulai perjalanan selama 12 hari dengan jarak tempuh 2.143 km dari Istano Basa, Sumatra Barat ke beberapa kota besar di Sumatra dengan menggunakan tiga unit MVP Toyota Avanza. Satu unit mobil berkelir hijau menggunakan Bridgestone Ecopia EP150 yang diklaim ramah lingkungan. Sementara itu, dua unit lainnya menggunakan produk ban dari perusahaan kompetitor.
Baik mobil maupun ban yang digunakan dalam kondisi 100% baru. Bridgestone Ecopia EP150 dilengkapi dengan performa dan keselamatan mumpuni. Beberapa parameter seperti pengendalian saat kondisi basah dan kering, stabilitas, pengereman hingga tingkat kebisingan yang rendah menjadi keunggulan produk tersebut. Ban ini pula didesain secara canggih dengan konstruksi yang mampu mengurangi hambatan gulir (rolling resistance).
Desain tersebut mampu mengurangi emisi gas buang CO2 kendaraan yang menggunakan Ecopia EP150. Hal itu menjadikan Ecopia EP 150 ban ramah lingkungan yang cocok digunakan pada mobil keluarga Indonesia. Melewati rute Istano Basa-Danau Singkarak-Jambi-Lahat-Palembang-Lampung-Karawang, mobil yang menggunakan Ecopia EP150 terbukti mampu lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan kendaraan lain yang menggunakan ban buatan kompetitor.
Zulpata Zainal, Manager Proving Ground Bridgestone, menyebutkan indeks Ecopia EP150 mencapai 100 persen dengan konsumsi bahan bakar hingga 156,86 liter. Sementara itu, dua kompetitor mencatatkan indeks masingmasing 110,8 persen dan 115,98 persen.
Kompetitor pertama yang merupakan eco tire mengonsumsi bahan bakar sebanyak 173,8 liter (lebih boros 10 persen). Kompetitor kedua yang merupakan ban konvensional (bukan eco tire) mengonsumsi bahan bakar 181,92 liter (lebih boros 15 persen).
“Selama perjalanan, selalu dipastikan ketiga mobil memiliki bobot yang sama, tekanan angin ban yang sama, kondisi mobil yang sama, serta kecepatan yang sama, yaitu 70 km per jam, tidak melebihi 3.000 rpm dan berada di final gear,” kata Zulfata.
Dia menambahkan, selain kontur jalanan Sumatra yang penuh tikungan, sejumlah tantangan kerap dialami oleh tim, diantaranya banyaknya perbaikan jalan, yang mengakibatkan kendaraan tidak dapat melaju stabil. Hujan besar dan kabut asap juga kerap menghadang perjalanan tim.
Yoshikazu Shida, Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, mengaku selalu transparan ketika melakukan uji coba terhadap produknya. Tujuannya agar mendapat kepercayaan yang tinggi dari konsumen Indonesia. “Program ini memberi jawaban nyata seberapa banyak bahan bakar yang dihemat dengan ban kami,” katanya.