Nicky Hayden masuk dunia MotoGP pada 2003. Hingga saat ini, pria kelahiran 30 Juli 1981 itu satu kali menjadi juara dunia dengan tiga kemenangan pada seri Grand Prix. REUTERS/Brent Smith
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Aspar Honda MotoGP, Nicky Hayden, memutuskan pensiun dari balap kuda besi paling bergengsi itu tahun depan. Hayden akan mencoba peruntungannya dalam kejuaraan World Superbike bersama tim Ten Kate Honda. Pengumuman ini menghentikan spekulasi soal nasibnya musim depan setelah tak tampil baik pada musim ini.
"Ini akan menjadi tahun terakhir saya di MotoGP. Saya akan pindah ke Superbike tahun depan dengan tim Ten Kate. Ya, hanya seperti itu, tak ada yang terlalu dramatis," ujarnya seperti dilansir laman crash.net.
Hayden mengatakan keputusan ini diambil setelah selama dua musim berturut-turut tak menunjukkan performa yang baik. Bahkan setelah ia pindah dari tim pabrikan ke tim dengan kelas terbuka.
Pembalap berusia 34 tahun asal Kentucky, Amerika Serikat, ini juga mengaku kini sudah mulai menua dan sulit bersaing dengan pebalap muda, seperti Marc Marquez, Danny Pedrosa, dan Jorge Lorenzo. Karena itu, dia berharap di World Superbike bisa lebih kompetitif.
"Saya selau ingin mencoba Superbike dan tawaran ini terasa seperti sebuah kesempatan yang sangat cocok bagi saya. Jelas saya semakin menua, tapi saya masih menikmati olahraga ini dan ini adalah sebuah tantangan serta kesempatan baru untuk meraih kesenangan," ujarnya.
Dalam kompetisi World Superbike, Hayden akan mengendarai sepeda motor dengan kapasitas 800 cc, jauh di bawah motor MotoGP yang mencapai 1.000 cc. Dia akan bergabung dengan sejumlah pembalap asal Amerika lain, seperti Ben Spies, yang pernah mencoba peruntungan di MotoGP tapi gagal.
Prestasi Hayden di MotoGP bisa dibilang cukup baik. Dalam awal kariernya pada 2003, ia langsung mendapat kontrak dari tim pabrikan Repsol Honda mendampingi Valentino Rossi, yang saat itu menggenggam gelar juara dunia MotoGP. Pada tahun itu, dia mendapat gelar sebagai pendatang baru terbaik setelah pada akhir musim mampu menduduki posisi kelima di klasemen pembalap.
Pada 2005, pembalap yang dikenal dengan nomor 69 itu mampu menduduki tempat ketiga di bawah pembalap Italia, Marco Melandri. Juara dunia MotoGP saat itu kembali diraih Valentino Rossi, yang sejak 2004 pindah ke tim Yamaha.
Prestasi terbaik Hayden tercipta pada 2006 setelah mampu menjadi juara dunia MotoGP. Hayden menjegal ambisi Rossi menjadi juara dunia lima tahun berturut-turut. Namun kemenangan Hayden itu sedikit berbau keberuntungan karena, dalam balapan terakhir, Rossi, yang unggul delapan angka, jatuh dan akhirnya tak bisa memetik satu pun poin. Hayden, yang menjadi juara di seri Moto GP Valencia, akhirnya mengukuhkan diri sebagai juara dunia 2006.
Hayden pindah ke tim Ducatti pada 2009 karena kalah pamor dibanding kompatriotnya, Danny Pedrosa, pada musim 2007 dan 2008. Di Ducatti, dia kembali berdampingan dengan Rossi selama dua musim, 2011-2013. Namun prestasinya tak juga membaik.
Akhirnya, pada 2014 Hayden terdepak dari persaingan di tim pabrikan dan berpindah ke tim di kelas terbuka, tim Aspar Honda. Di Aspar, ia juga tak menunjukkan performa baik sehingga akhirnya memutuskan pindah ke World Superbike.
CRASH | MOTOGP | FEBRIYAN