Pembalap MotoGP Marc Marquez (tengah) merayakan kemenangannya bersama pembalap Yamaha Jorge Lorenzo (kiri) yang berhasil keluar sebagai juara kedua dan pembalap Ducati Andrea Iannone (kanan) yang duduk di posisi ketiga usai laga MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island, Australia, 18 Oktober 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menuding pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, membantu rival terberat sekaligus rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dalam balapan MotoGP Australia akhir pekan lalu. Rossi menuding Marquez sengaja memperlambat RCV 213-V tunggangannya untuk memastikan Rossi finis di belakang pembalap Ducatti, Andrea Ianonne.
Kesimpulan itu, menurut Rossi, didapatkan setelah dirinya menonton kembali balapan di sirkuit Phillip Island dan melihat catatan waktu keempat pembalap terdepan. Dia menyatakan, berdasarkan data yang ada, Marquez sebenarnya bisa saja memimpin lomba sejak awal dan meninggalkan dirinya, Lorenzo, dan Ianonne bertarung di belakang.
"Saya rasa tujuan Marquez bukan hanya untuk memenangkan lomba, tetapi juga untuk membantu Lorenzo memangkas jarak poin dari saya. Jadi saya berpikir bahwa benar Jorge Lorenzo memiliki fan baru, yaitu Marquez," ujarnya dalam konferensi pers sebelum sesi latihan Jumat seri MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang.
Balapan di Phillip Island pekan lalu memang berlangsung seru. Sejak awal hingga akhir aksi salip-menyalip diperagakan empat pembalap terdepan, yakni Lorenzo, Rossi, Marquez, dan Ianonne. Lorenzo memang sempat meninggalkan tiga pembalap lainnya hingga 1,2 detik di tengah balapan. Namun, jarak itu akhirnya bisa terpangkas sepuluh putaran menjelang finis.
Aksi saling balap paling seru memang melibatkan Rossi, Ianonne, dan Marquez. Ketiganya saling menyalip untuk memperebutkan posisi kedua. Namun, Marquez akhirnya bisa menyalip Lorenzo di putaran terakhir dan menjadi juara. Sementara Ianonne berada di posisi ketiga dan Rossi harus puas di posisi keempat. Hasil itu membuat Lorenzo mampu memangkas jarak dari 18 angka menjadi sebelas angka saja dari Rossi.
Dalam konferensi pers itu, Rossi tak sekalipun menengok Marquez yang duduk di sebelah kirinya. Pembalap Ducatti, Andrea Ianonne, juga merasakan apa yang diungkapkan Rossi. Menurut dia, Marquez sebenarnya bisa meninggalkan mereka setelah 15 putaran berjalan.
"Itu adalah balapan yang sangat luar biasa. Saya juga berpikir bahwa Marquez telah mempermainkan kami karena setelah 15 putaran setelah tikungan kelima dia melambat dan saya bisa melewatinya dengan sangat mudah. Tetapi saya tak tahu kenapa. Yang pasti dia memiliki kecepatan yang sangat baik dan jika itu adalah bagian dari strategi saya tidak tahu," ujarnya.
CRASH | FEBRIYAN