Pembalap Yamaha, Valentino Rossi dari Italia (kanan) mengarahkan motornya ke luar lintasan setelah bertabrakan dengan pembalap Honda, Marc Marquez saat balapan MotoGP di Grand Prix TT Assen, Belanda 27 Juni 2015. Rossi jadi yang tercepat dengan catatan waktu 40 menit 54.037 detik. REUTERS/Michael Kooren
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menilai pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, memiliki dendam pribadi kepadanya. Karena itu, menurut dia, Marquez tampaknya lebih menginginkan rival terberat sekaligus rekan setimnya, Jorge Lorenzo, menjadi juara dunia MotoGP tahun ini.
"Dia lebih memilih Lorenzo yang menang. Dia marah kepadaku karena masalah personal," ujar Rossi usai konferensi pers jelang MotoGP Malaysia.
Rossi dalam konferensi pers menuding Marquez telah membantu Lorenzo pada balapan seri MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island akhir pekan lalu. Marquez berhasil menang setelah menyalip Lorenzo di putaran akhir. Namun, sebelum menyalip Lorenzo, Marquez menahan Rossi agar tetap berada di belakang pembalap Ducatti, Andrea Ianonne. Rossi pun harus puas finish di posisi keempat.
Hasil itu memangkas keunggulan Rossi dari 18 angka menjadi 11 angka saja. Dengan dua seri tersisa, selisih ini tentu saja masih belum aman bagi Rossi yang bersiap menyambut gelar juara dunia kesepuluhnya.
The Doctor, julukan Rossi, menilai Marquez melakukan hal itu karena mereka pernah dua kali terlibat insiden musim ini. Pertama saat seri MotoGP Argentina. Saat itu, Marquez terjatuh setelah ban depan motornya disenggol ban belakang Rossi saat akan menikung.
Kejadian kedua adalah saat seri MotoGP Belanda di sirkuit Assen ketika aksi Marquez yang mencoba mendorong Rossi keluar lintasan berakhir pahit. Dorongan itu justru membuat Rossi memotong dua tikungan terakhir melalui luar lintasan dan masuk finish tepat didepannya. Pengawas balapan menilai aksi Rossi itu legal untuk menghindari dirinya terjatuh.
"Sejak saat itub dia marah dan berfikir seperti anak kecil. Kalau saya tidak menang, kamu juga tak boleh menang," ujar Rossi.
Rossi mengaku dirinya saat ini kecewa dan cukup emosi dengan kondisi ini. Alasannya, dia berfikir hanya berkompetisi dengan Lorenzo saat ini. Dia tak menyangka bahwa Marquez seperti menari di tabuhan gendang perang antara Lorenzo dan dirinya. Dia pun meragukan semua ucapan Marc Marquez yang menyatakan mengidolakan dirinya.
"Apakah dia benar-benar mengidolakan saya? Apakah dia benar-benar memiliki poster saya di rumahnya? Saya tidak yakin. Jika bisa saya ingin kembali ke masa lalu dan membuktikannya sendiri," ujarnya.
CRASH|FEBRIYAN