Pembalap MotoGP tim Honda Repsol, Marc Marquez mengangkat medali yang diraihnya usai menjuarai MotoGP Asurtralia di sirkuit Phillip Island, Australia, 18 Oktober 2015. (AP Photo)
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Repsol Honda mengaku memperlambat laju motornya dalam balapan MotoGP Australia lalu. Namun dia membantah aksi itu dilakukannya secara sengaja untuk menahan pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, masuk ke posisi tiga besar.
"Tentu saja tidak. Jika saya ingin membantu Lorenzo, saya tidak akan menyalip dia di putaran terakhir. Saya tidak akan memacu motor saya sampai ambang batas dan tidak akan mengambil risiko. Saya tidak tahu kenapa Rossi mengatakan hal itu," ujarnya dalam konferensi pers jelang MotoGP Malaysia.
Rossi, dalam konferensi pers itu, menuding Marquez telah membantu rekan setim sekaligus rival terberatnya, Jorge Lorenzo, pada balapan seri MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island akhir pekan lalu. Marquez berhasil menang setelah menyalip Lorenzo di putaran akhir. Namun, sebelum menyalip Lorenzo, Rossi menuding Marquez menahannya agar tetap berada di belakang pembalap Ducatti, Andrea Ianonne. Rossi pun harus puas finis di posisi keempat.
Hasil itu memangkas keunggulan Rossi dari 18 angka menjadi 11 angka saja. Dengan dua seri tersisa, selisih ini tentu saja masih belum aman bagi Rossi, yang bersiap menyambut gelar juara dunia kesepuluhnya.
Menurut Marquez, ia sengaja melambat bukan untuk menghambat Rossi, tetapi dia harus menghemat ban depannya. Dia mengaku bisa saja melepaskan diri dari Lorenzo, Rossi, dan Ianonne, tapi dengan risiko ban depannya akan habis di putaran-putaran terakhir.
"Tentu saja saya mencoba mengatur jalannya balapan, tetapi saya hanya akan membantu pembalap lain jika dia adalah rekan setim saya," ujarnya. "Jika dia bukan rekan setim saya, saya pasti akan berjuang untuk memenangkan balapan," ujarnya.
CRASH | FEBRIYAN