Valentino Rossi (kiri) dan Marc Marquez bersaing merebutkan posisi ketiga dalam MotoGP Malaysia, di Sepang, 25 Oktober 2015. Rossi diduga menendang motor Marquez dengan lututnya di lap ke-13. Youtube.com
TEMPO.CO , Jakarta - Tim Yamaha Movistar memberi pernyataan soal insiden jatuhnya Marc Marquez' setelah bersentuhan dengan pembalap mereka, Valentino Rossi. Mereka menyatakan tindakan Rossi tidak tepat, tapi menganggap hukuman penalti tiga poin yang diterima Rossi terlalu berat.
"Tugas kami sebagai sebuah tim adalah melindungi kepentingan pembalap kami. Walau kami tidak bisa menyangkal bahwa gerakan yang dilakukan Rossi adalah bukan gerakan yang ingin kami lihat di MotoGP, pada saat yang sama kami merasa penalti yang diberikan kejam," kata Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing Lin Jarvis, sebagaimana dilansir Crash.net. "Valentino bukan tipe pembalap kotor. Dia bukan pembalap yang yang membuat masalah bagi pembalap lain."
"Sebagai sebuah tim, kami mengajukan banding kepada FIM (Federasi Sepeda Motor Internasional) dan keputusan pertama soal kendali lomba. Mereka mendengarkan Rossi, juga membicarakan arah lomba, berkonsultasi dengan Marc Marquez dan Honda, dan akhirnya setelah 45 menit kami diberitahu bahwa banding kami ditolak," Jarvis menjelaskan.
Dalam tayangan video yang beredar di YouTube, Valentino Rossi terlihat menggerakkan kakinya saat sepeda motor Marc Marquez mendekatinya dalam balapan di Sepang, Malaysia, Ahad, 25 Oktober 2015. Akibat kontak itu, Marquez terjatuh. Rossi melanjutkan balapan dan finis di tempat ketiga, sedangkan Marquez gagal menyelesaikan balapan.
Rossi menyatakan tidak menendang Marquez. Menurut Rossi, setang motor Marquez mengenai kaki kirinya. Itulah yang menyebabkan pembalap asal Spanyol itu jatuh. Menurut Rossi, dari sudut pandang video-video yang beredar di YouTube, memang dia terlihat seakan-akan dia menendang Marquez. Tapi, menurut dia, kakinya terangkat dari pijakan ketika Marquez sudah jatuh.
"Kejuaraan belum berakhir tapi sanksi itu seperti memotong kedua kaki saya," kata Rossi. "Hukuman ini memberi saya masalah besar di Valencia. Sebab bila saya harus memulai dari posisi paling belakang, sangat tak mungkin (untuk menang)."
Agar bisa juara, Rossi harus finis lebih dulu ketimbang Lorenzo. Atau ia masih bisa juara bila dapat finis satu posisi di belakang Lorenzo. Kalau Rossi gagal naik podium, dia hanya akan mungkin menjadi juara jika Lorenzo gagal finis.
Dalam lomba di Valencia, belakangan ini, catatan Rossi justru tak terlalu bagus. Musim lalu ia hanya finis di urutan kedua. Dua musim sebelumnya, prestasinya malah lebih buruk lagi: urutan keempat dan sepuluh. Namun, pada 2003 dan 2004, saat masih jaya-jayanya, Rossi juga pernah juara di sirkuit itu.
CRASH | GADI MAKITAN | NURDIN