Valentino Rossi (kiri) dan Marc Marquez bersaing merebutkan posisi ketiga dalam MotoGP Malaysia, di Sepang, 25 Oktober 2015. Rossi diduga menendang motor Marquez dengan lututnya di lap ke-13. Youtube.com
TEMPO.CO, Jakarta - Polemik antara dua pembalap MoroGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez, merembet ke para pembalap Formula 1. Pembalap Ferrari, Sebastian Vettel, membela Rossi sementara pembalap tim Williams, Felipe Massa, mendukung Marquez. Vettel menilai Rossi melakukan hal yang benar saat balapan di seri MotoGP Malaysia di sirkuit Sepang akhir pekan lalu.
Vettel pun berharap Rossi kembali berjuang pada seri terakhir MotoGP Valencia pekan depan. "Menurut saya dia masih memiliki kesempatan memenangkan gelar, dia seorang pejuang dan itu sifat alami dia," ujarnya. "Meskipun Rossi terdengar seperti menyerah, dia akan berjuang dan mengerahkan semua upaya yang dia miliki. Saya pikir dia melakukan hal yang benar di Malaysia."
Ia juga mengenal Jorge dan sedikit mengenal Marc dan mereka semua baik, tetapi saya pikir Valentino melakukan hal yang benar," ujarnya. Sementara Felipe Massa menilai Rossi melakukan kesalahan dan mendorong Marquez hingga jatuh. Namun, menurut dia, peluang masih terbuka bagi Rossi untuk memenangkan gelar juara dunia MotoGp 2015.
"Saya adalah penggemar berat Valentino, tetapi dia membuat kesalahan. Saya memahami bahwa hal ini membuat isu politik bagi dia, tetapi saya melihat dia seperti menunggu Marc menikung dan dia menggerakan kakinya. Dia membuat kesalahan," ujarnya.
Kontroversi Rossi vs Marquez bermula di Sepang akhir pekan lalu. Valentino Rossi menuding Marquez telah membantu Lorenzo dalam balapan di seri MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island. Marquez dituding sengaja memperlambat motornya untuk membuat Rossi berada di posisi keempat. Tujuannya adalah untuk memangkas keunggulan angka Rossi dari Lorenzo di klasemen pembalap. Rossi dan Lorenzo memang sedang bersaing ketat untuk menjadi juara dunia MotoGP 2015.
Tudingan itu bukannya tanpa alasan. Rossi menyatakan telah menganalisis catatan waktu tiap pembalap tiap putarannya pasca balapan di Phillip Island. Dia menemukan kejanggalan dalam catatan waktu Marquez.
Perang jelang balapan itu berlanjut di lintasan. Marquez seperti sengaja membiarkan Lorenzo melewatinya dan tak mencoba mengejarnya. Dia juga terus memprovokasi Rossi dengan manuvernya yang berbahaya. Puncaknya terjadi ketika Rossi sengaja memelankan kendaraannya dan menggiring Marquez ke luar lintasan. Marquez pun mencoba memacu kendaraannya dan kemudian menempelkan stang motornya ke kaki Rossi. Refleks, Rossi pun mengangkat kakinya dan membuat Marquez terjatuh.
Selepas balapan, pembalap Italia itu pun mendapatkan hukuman. Dia diharuskan memulai start dari posisi paling belakang pada laga pamungkas di sirkuit Valencia, 8 November mendatang. Dengan keunggulan 7 angka saja, peluang Rossi untuk menjadi juara dunia diperkirakan sulit.
Keadaan semakin memanas ketika Lorenzo menyerang rekan setimnya itu dan membela Marquez. Lorenzo mengatakan, Rossi seharusnya mendapatkan hukuman yang lebih berat. Komentar Lorenzo ini lantas menjadi perbincangan dan semakin menguatkan spekulasi adanya kongkalikong di antara pembalap Spanyol untuk menggagalkan Rossi menjadi juara dunia.
Tak hanya Lorenzo, perusahaan minyak asal Spanyol, Repsol, yang menjadi sponsor Marquez dan Honda ikut mengecam keputusan itu. Repsol bahkan menyatakan memikirkan ulang untuk terus menjadi sponsor di MotoGP akibat kejadian itu.
MOTOGP.COM | FEBRIYAN