Saat ini, Nissa belum mengumumkan spesifikasi lengkap dari mobil terbarunya, Nissan Concept 2020 Vision Gran Turismo yang dipamerkan secara asli untuk pertama kali di Tokyo Motor Show di Jepang. bloomberg.com
TEMPO.CO, Tokyo - Apa jadinya jika teknologi dirancang untuk mewujudkan fantasi tentang masa depan? Canggih dan, tentu, agak mencengangkan. Itulah yang bisa ditengok di event ke-44 Tokyo Motor Show (TMS) 2015.
Perhelatan otomotif internasional yang diprakarsai kalangan pabrikan mobil Jepang ini genap berusia 60 tahun pada tahun ini. Momentum itu membuat TMS terasa istimewa. Pertama, soal tempat penyelengaraannya yang tak biasa, Tokyo Big Sight Conference Tower, gedung unik setinggi 58 meter dengan bentuk empat Piramida terbalik yang letaknya di kawasan Tokyo Bay.
TMS tahun ini juga memilh tema yang penuh sensasi, Your Heart Will Race. Tema ini, ungkap Ketua Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) yang juga Chairman Honda Motor. Co, Fumihiko Ike, mencerminkan semangat industri otomotif Jepang untuk menghadirkan teknologi terbaik di dunia.
Ekspresi semangat itu kelihatan betul di semua stan pabrikan mobil Jepang. Rata-rata menghadirkan konsep mobil masa depan yang “bisa dihadirkan sekarang”.
Nissan–-yang sejak tahun 1999 membangun aliansi dengan Renault (Prancis)--menyuguhkan tiga mobil konsep yang menyedot perhatian pengunjung, Nissan Gripz (hybrid sport crossover), Nissan IDS, dan Nissan Teatro for Dayz, Dua mobil konsep terakhir ini adalah jenis EV (electric vehicle) yang dirancang untuk memberikan “kemerdekaan” penuh pada pengendaranya.
“Teknologi yang dikembangkan Nissan ke depan memang akan menghadirkan 'revolusi' antara mobil dan pengendaranya,” ujar Carlos Ghosn, President dan CEO Nissan saat memperkenalkan Nissan IDS kepada pers di pembukaan TMS, 28 Oktober lalu. Di sudut lain, Toyota tak kalah gagah. Dengan tema “What WOWS You”, Toyota seperti ingin membuat semua orang merasakan gairah yang setara bersama mereka. Tiga mobil konsep yang ditampilkan di stan mereka adalah Toyota Prius next generation alias generasi ke-4, Toyota C-HR, dan Toyota S-FR.
Toyota Prius adalah model pertama yang diproduksi massal oleh Toyota dengan platform yang mereka sebut sebagaai “Toyota New Global Architecture” (TNGA).
Sedang Toyota C-HR, versi 3 pintunya pertama kali diperkenalkan di Paris Motor Show tahun 2014 lalu. Lalu versi 5 pintunya diperkenalkan ke publik di Frankfurt Motor Show, September lalu. Kabarnya, C-HR siap maju ke tahap siap produksi saat ditampilkan di Geneva Motor Show Maret 2016 mendatang.
Sama seperti pabrikan mobil besar Jepang lainnya, Honda juga memunculkan mobil konsep terbaru mereka, Clarity Fuel Cell. Model ini merupakan generasi terbaru FCV (fuel cell vehicle) yang disebut Honda memberikan manfaat ganda bagi penggunanya. Basis teknologi yang dikembangkan Honda pada Clarity adalah bahan bakar hidrogen. Manfaat lainnya adalah output pembakarannya digunakan untuk menghasilkan listrik bagi mobil ini sendiri.
Ini yang disebut Honda sebagai manfaat ganda Clarity. Satu simpanan Honda lainnya yang juga diprediksi mampu menggugah pemuja mereka adalah Honda Civic Type R yang tampangnya jauh lebih sporty ketimbang pendahulunya.
Semangat menghadirkan teknologi masa depan yang dibilang Fumihiko itu, tak hanya dimunculkan Nissan, Toyota, dan Honda. Empat brand lain yang juga populer di Indonesia seperti Suzuki, Mazda, Mitsubishi, dan Daihatsu masing-masing juga memajang “jago” mereka di masa depan.
Mazda masih tetap kukuh dengan visi mesin rotarynya. Pada mobil sport konsep yang disebutnya dengan nama Mazda RX-Vision. Bagi Mazda sepertinya mesin rotary sudah terlanjur menjadi simbol semangat perusahaan yakni “tak pernah berhenti mencari tantangan”. Unggulan lain yang dipajang Mazda adalah all new Mazda CX-3 yag sejak Desember tahun lalu produksinya dipindah ke Thailand untuk pasokan pasar global.Sedang Mitsubishi masih bertahan dengan SUV andalan. Satu mobil konsep yang disiapkan Mitsubishi sebagai mobil masa depan adalah eX Concept. Mobil ini tetap diproyeksikan sebagai mobil dengan kemampuan jelajah jarak jauh yang aman dan nyaman. Untuk memastikan itu, Mitsubishi menerapkan all wheel control system pada eX Concept yang dirancang akan 100% menggunakan tenaga listrik.
Tak mau ketinggalan, Suzuki juga memajang beberapa andalannya. Antara lain, Mighty Deck yang masih dalam tahap konsep., Suzuki Ignis, dan Suzuki Baleno yang pernah berjaya di Indonesia.
Dari tiga model yang disebut di atas, Mighty Deck merupakan mobil konsep yang desainnya unik dan “funky”. Meski dirancang sebagai pick up, namun panjanganya tak lebih dari 133 inci dengan lebar 58 inci dan tinggi 60 inci. Sangat mungil untuk ukuran mobil yang dirancang perkasa. Jika jadi diproduksi massal, maka di Jepang Mighy Deck akandiklasifikasikan sebagai mobil “kei”, yakni kategori khusus untuk mobil nanoscopic. Sebagian menduga Suzuki sengaja memasukan Mighty Deck sebagai truk mini atau van, agar bisa kompetitif karena dapat insentif pajak.
TIM INFO OTOMOTIF | MEIKY SOFYANSYAH (JEPANG)