Lorenzo Minta Rossi Akui Keunggulan Pembalap Muda
Reporter: Tempo.co
Editor: Martha Warta Silaban
Selasa, 10 November 2015 15:10 WIB
Pembalap Jorge Lorenzo (tengah) bergembira bersama pembalap Marc Marquez (kiri) yang keluar sebagai juara kedua dan Dani Pedrosa (kanan) juara ketiga usai berlaga di ajang MotoGP Valencia di Spanyol, 8 November 2015. REUTERS
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juara Dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo, menyatakan bahwa Valentino Rossi harus mengakui keunggulan pembalap-pembalap muda. Hal ini disampaikan Lorenzo setelah menang di Valencia, pada Minggu, 8 November 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jelas ada pembalap-pembalap muda yang lebih cepat daripada dia (Valentino Rossi)," katanya. Menurut Lorenzo, tentulah sangat frustrasi jika Rossi tidak memiliki kecepatan motor yang membuatnya dapat menang di Valencia.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, seperti yang saya alami saat ini. Tapi balapan kali ini menjadi kesempatan terakhir baginya untuk menjadi juara dunia," ujarnya. (Lihat video Meme Dukungan Dari Penggemar Rossi, Fakta Menarik di Ajang Moto GP Valencia)

Rossi boleh berbangga karena memiliki karier juara terbanyak dalam 19 tahun terakhir. Ia menjuarai kategori balap 125 cc pada 1996 dan terakhir kali naik podium di kelas 500 cc pada Agustus 2015.

Februari mendatang, Rossi akan berusia 37 tahun. Leslie Graham, pembalap asal Inggris, menjadi juara MotoGP di kelas 500 cc pertama kali pada 1949 setelah kariernya terhenti akibat perang.

Rossi menyatakan akan bertanding sampai 2016. Tapi ia menargetkan untuk membuktikan sebagai pembalap terhebat pada era modern dengan sembilan kali menjadi juara dunia, termasuk tujuh gelar di kelas premier. Pembalap senegaranya, Giacomo Agostini, yang bertanding pada 1964-1977, meraih gelar juara lebih banyak daripada Rossi.

Rossi memulai balapan dari nomor paling buncit di sirkuit Valencia, tapi berhasil mengejar sampai ke posisi keempat. Rossi gagal mendekati tiga pembalap Spanyol di depannya: Dani Pedrosa dan Marc Marquez (Honda Repsol) serta rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Belakangan, Rossi menuduh ketiga pembalap Spanyol itu punya kesepakatan hasil lomba. Rossi juga menggambarkan Marquez sebagai pelindung Lorenzo. Rossi tidak hadir saat malam pemberian hadiah seusai pertandingan.

Rossi harus start dari belakang akibat hukuman tiga poin penalti setelah terbukti membuat Marquez terjatuh dan tidak berhasil melanjutkan pertandingan di sirkuit Sepang, Malaysia, pada 25 Oktober 2015.

"Komentar kontroversi itu tidak akan keluar dari mulut Valentino Rossi jika ia memiliki kecepatan seperti Marc, diri saya, dan pembalap lainnya yang menang," kata Lorenzo, yang telah mengantongi tiga gelar di kelas premier.

Hubungan Lorenzo dengan Rossi belakangan memang buruk, meski keduanya berada di tim yang sama. Bahkan garasi mereka di sirkuit Valencia dipisahkan oleh dinding setelah insiden di Sepang.

THE GUARDIAN | MARTHA WARTA SILABAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi