Pembalap Rio Haryanto dalam balapan di Bahrain, 20 November 2015. Rio Haryanto Media
TEMPO.CO, Sakhir - Pembalap GP2 Series Indonesia, Rio Haryanto, menjalani sprint race penuh drama di Bahrain, Sabtu, 21 November 2015. Rio, yang memulai lomba dari urutan kedua, sebenarnya sangat berpeluang menjadi juara untuk keempat kalinya musim ini. Sayang, dia terlibat dalam dua insiden terpisah di lintasan.
Selepas start menuju tikungan pertama, Rio terlibat insiden dengan Nobuharu Matsushita. Dia mengalami kerusakan sayap depan dan segera masuk pit di akhir lap pembuka. Rio kemudian harus memulai perjuangannya menyalip pembalap lain satu per satu. Sayangnya, ia kembali terlibat insiden dengan André Negrão.
Rio pun harus kembali mengganti sayap depan. Di pengujung balapan, Rio finis di posisi ke-18 karena kehilangan waktu di pit dua kali. Kecepatan Rio sebenarnya tampak di sepanjang lomba. Meski telah dua kali mengganti sayap depan dan kondisi mobil tidak prima, Rio masih mampu mencatat lap tercepatnya di fase akhir lomba.
"Peluang menjadi juara awalnya terbuka sangat lebar hingga saat saya terimpit di tikungan pertama,” tutur Rio. “Saya pun segera masuk pit untuk mengganti sayap depan dan berjuang menyalip satu-satu per satu pembalap lain. Sayangnya, saya harus mengganti sayap depan lagi karena kembali terlibat insiden dengan pembalap lain.”
“Salah satu hal positif yang bisa dipetik dari balapan ini adalah kecepatan mobil masih kencang meski telah mengalami dua kali insiden. Saya harap dapat mencetak hasil yang lebih baik pada seri penutup tahun ini di Abu Dhabi," Rio menambahkan.
Adapun juara sprint race di Bahrain ini adalah pembalap asal Rusia, Time M. Evans, dengan catatan waktu 42:51.663. Juara kedua ditempati Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix dengan catatan waktu 42:53.526. Posisi ketiga ditempati A Lynn dari tim DAMS dengan catatan waktu 43:09.152.
Dengan hasil seri kesepuluh di Bahrain ini, peringkat sementara Rio Haryanto turun dari posisi ketiga ke posisi keempat dengan total nilai 132. Posisi ketiga ditempati pebalap tim Rapax, S. Sirotkin, dengan nilai 139. Posisi kedua ditempati pembalap tim Racing Engineering Alexander Rossi dengan nilai 169,5. Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix masih bertengger di posisi pertama dengan total nilai 316,5.
RIO HARYANTO MEDIA | ANTARA | GADI MAKITAN