Pembalap MotoGP tim Honda Repsol, Marc Marquez mengangkat medali yang diraihnya usai menjuarai MotoGP Asurtralia di sirkuit Phillip Island, Australia, 18 Oktober 2015. (AP Photo)
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku timnya masih kesulitan untuk mendapatkan setelan mesin terbaik dengan ban Michelin dan Electronic Control Unit (ECU) atau piranti elektronik standar MotoGP. Meskipun mencatatkan namanya sebagai yang tercepat dalam sesi uji coba di sirkuit Jerez, Spanyol, Marquez masih kesulitan untuk mengetahui batasan maksimal sepeda motornya.
"Sekarang setiap hari sangat menarik. Kami harus mencoba banyak hal setiap harinya dan hari ini kami memulai dengan piranti elektronik 2015 jadi kami bisa menggunakan data itu sebagai patokan kemudian kami menggantinya dengan piranti Magneti Marelli untuk 2016," ujarnya.
Musim depan, Dorna selaku promotor MotoGP melakukan perubahan dalam balapan kuda besi paling bergengsi di dunia itu. Dorna mengganti penyuplai ban dari pabrikan asal Jepang, Bridgestone, menjadi pabrikan asal Prancis, Michelin.
Selain itu, Dorna juga menerapkan ECU standar bagi seluruh tim. Artinya, jika pada tahun sebelumnya semua tim bisa mengembangkan ECU masing-masing, sekarang seluruh tim harus mengeluarkan ECU yang sama dibuat Magneti Marelli.
Soal ban, Marquez menilai ban belakang Michelin tak memiliki daya cengkeram yang cukup baik seperti yang dimiliki Bridgestone di Jerez. Sedangkan untuk ban depan, Marquez juga merasakan ban Michelin tak terasa memiliki cengkeraman yang cukup saat menikung.
"Ban terasa berbeda hari ini. Hampir mirip seperti saat di Valencia dan pada titik pengereman tidak ada masalah tetapi pada sisi pinggiran ban terasa seperti di Valencia. Di sini di Jerez ada banyak tikungan cepat jadi sulit untuk mengetahui sampai sejauh apa batasan ban ini," ujarnya.
Namun, Marquez menegaskan dalam tes kemarin timnya baru mencoba satu jenis ban saja. Pada tes hari ini, Marquez akan mencoba jenis ban lain. "Dengan ban Bridgestone Anda bisa menggunakan ban depan lama sebanyak 20 lap, tanda mengganti ban belakang dan itu akan baik-baik saja, tetapi dengan Michelin kedua ban akan sama-sama rusak setelah dipakai beberapa lap," ujarnya.
Selain itu, Marquez mengatakan timnya harus bekerja lebih banyak untuk memahami cara kerja ECU Magneti Marelli itu. Meskipun dia merasakan perubahan positif dibanding saat tes di Valencia awal bulan lalu, tapi dia menilai ECU itu masih sangat jauh dari yang digunakannya pada musim lalu.
"Anda harus bekerja sangat keras untuk membuat itu mendekati piranti yang dimiliki Honda, tetapi hal itu hal yang tak mungkin untuk membuat ECU standar sama dengan ECU milik Honda," ujarnya.
Menurut dia, perbedaan terbesar ECU standar dengan yang digunakannya musim lalu terasa saat dirinya membuka gas di tikungan. Sementara soal engine braking, dia menilai sudah lebih baik ketimbang sebelumnya.
"Perbedaan terbesarnya adalah ketika anda membuka gas. Sejak dari pertengahan tikungan ketika Anda membuka gas, sampai saat keluar tikungan dan menuju lintasan lurus, di sana terasa berbeda," ujarnya.
CRASH | FEBRIYAN