Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, berhasil menaiki podium setelah finis kedua pada balapan kedua (sprint race) GP2 Rusia di Sirkuit Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015. Foto: Indah Pennywati
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bergerak cepat mencari dukungan untuk pembalap Rio Haryanto yang membutuhkan dana besar untuk turun di F1. Menpora akan meminta bantuan kepada para pengusaha dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kita tidak bisa sendirian mendorong Rio. Butuh bantuan dari BUMN maupun swasta. Posisi pemerintah sebagai fasilitator. Makanya, harus gotong-royong," ujar Menpora dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Desember 2015.
Permohonan bantuan Menpora ini disampaikan saat menghadiri Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (Munas PP IMI) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Setelah itu, Menpora Imam Nahrawi langsung melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno di kantor Kementerian BUMN. Menpora juga telah melakukan pertemuan dengan Rio Haryanto didampingi ibunya, Indah Pennywati, dan sang manajer Piers Hunnisett di kantor Kemenpora, Kamis, 17 Desember 2015.
Dalam pertemuan tersebut salah satu agenda yang dibahas adalah masalah pembiayaan untuk turun pada kejuaraan balap mobil paling bergengsi di dunia itu. Untuk bisa turun di F1, Rio harus menyiapkan dana senilai 15 juta euro atau sekitar Rp 231 miliar. Selain itu, Rio juga meminta surat jaminan dari pemerintah.
Surat jaminan atau garansi dari pemerintah ini adalah salah satu andalan Rio Haryanto untuk memperkuat salah satu tim yang turun di F1, yaitu Marussia Manor.
Jaminan tertulis dari pemerintah RI itu telah diserahkan pihak Menpora kepada pemilik Manor, Stephen Fitzpatrick, dan salah satu isi surat tersebut adalah jaminan pembayaran uang sponsor dilakukan bertahap.
Dana untuk Rio mendapat respons setelah Pertamina mau mengucurkan dana senilai 5 juta euro. Namun, Rio masih memerlukan biaya untuk menutupi kekurangan dana sekitar 10 juta euro.
"Batas akhir kepastian Rio bergabung dengan Manor sudah tidak lama lagi, makanya harus dicarikan skema yang tepat untuk mencari sumber dana. Skema itulah yang saat ini masih dibahas antara Kemenpora dan Kementerian BUMN," kata Imam Nahrawi.
Saat pembukaan Munas PP IMI, Menpora juga meminta secara langsung kepada pengusaha nasional yang hadir untuk membantu Rio agar bisa berlaga di ajang F1. Apalagi, Munas PP IMI juga dihadiri pengusaha nasional, seperti Aksa Mahmud dan Adiguna Sutowo.
"Setelah memberikan surat rekomendasi, saya masih terus berusaha untuk mencari formulasi yang pas agar bisa memenuhi persyaratan tim Marussia Manor, agar Rio bisa berlaga di ajang F1. Mumpung di sini banyak pengusaha. Siapa tahu bisa ikut membantu kekurangannya," kata pria asal Bangkalan, Madura, itu.
Prestasi Rio Haryanto saat ini memang pantas dibanggakan. Pada malam IMI Awards, Kamis, 17 Desember 2015, Rio menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Ketua PP IMI Nanan Sukarna.
Pemberian penghargaan ini adalah hasil kerja sama antara induk organisasi otomotif Indonesia itu dengan Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Mabes Polri).
ANTARA