Hyundai memperkenalkan mobil konsep Vison Gran Turismo, Hyundai N50 saat berlangsungnya pameran otomotif Frankfurt Motor Show (IAA) 2015 di Frankfurt, Jerman, 15 September 2015. Hyundai memperkenal dua mobil konsep Vision Gran Turismo yakin N50 dan N2025. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motor, dan perusahaan afiliasinya Kia Motors mengalami penurunan penjualan global pada 2015. Penurunan ini adalah yang pertama kalinya sejak krisis ekonomi.
Kedua perusahaan mobil, yang merupakan lima perusahaan dengan penjualan terbesar di dunia, hanya mampu menjual 8,01 juta unit mobil. Angka tersebut berada di bawah target penjualan perusahaan sebanyak 8,2 juta mobil.
Perusahaan berharap tahun ini bisa meningkatkan penjualan mobil sebanyak 1,5 persen setelah kinerjanya tahun lalu tidak begitu cemerlang. Kedua perusahaan otomotif tersebut mendapat persaingan yang cukup ketat baru-baru ini.
Perusahaan Amerika Serikat dan Jepang berhasil mengambil kembali posisi mereka yang sempat hilang di pasar Amerika Serikat. Sementara pada waktu yang bersamaan, permintaan pasar dari negara-negara ekonomi besar seperti Cina sedang melemah.
Melemahnya nilai tukar yen juga membawa manfaat bagi perusahaan otomotif Jepang. Sebaliknya, penguatan won dan melemahnya mata uang Rusia dan Brasil membuat negara-negara itu menurunkan pembelian mobil dari Korea.
Pada Oktober lalu, Hyundai melaporkan keuntungan kuartalan turun hingga ke titik terlemah dalam lima tahun terakhir. Harga sahamnya pun turun lebih dari 15 persen tahun lalu. Pertumbuhan penjualan perusahaan ini pada 2015 menunjukkan angka terburuk dalam sepuluh tahun terakhir.
Berdasarkan keterangan perusahaan yang dilansir BBC, dampak krisis ekonomi di Cina masih akan berlanjut dan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan hingga 2016 ini.
BBC | LARISSA HUDA