General Manajer Yamaha, Tsuji Kouichi mengangkat tangan dua pembalap kebanggaan Yamaha Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi pada peluncuran Yamaha YZR-M1 di Barcelona, Spanyol, 18 Januari 2016. Peristiwa ini merupakan kali pertama kedua pembalap itu bertemu usai balapan di GP Valencia 2015, bulan November tahun lalu. REUTERS/Albert Gea
TEMPO.CO, Jakarta - Bos tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis, menegaskan mereka tak akan membagi dua tim menjadi tim Valentino Rossi dan tim Jorge Lorenzo, menyusul keretakan hubungan kedua pembalap itu akhir musim lalu. Menurut dia, pemisahan tim justru akan merugikan Yamaha.
"Tak ada alasan untuk menaruh pembatas di garasi. Salah satu kekuatan kami adalah fakta bahwa kerja sama tim berjalan sangat baik, pembalap berkompetisi di antara mereka sendiri, tapi tim mekanik dan insinyur bekerja sama dengan sangat baik," ujarnya dalam peluncuran motor Yamaha YZR-M1 2016, yang akan digunakan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo musim ini di sirkuit Catalunya, Barcelona, Senin, 18 Januari 2016.
Musim lalu, Rossi dan Lorenzo memang terlibat gesekan keras, terutama dalam tiga balapan terakhir. Gesekan itu berawal saat Rossi yang memimpin klasemen menuding pembalap Honda, Marc Marquez, membantu Jorge Lorenzo untuk finis di depannya pada balapan di seri MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island. Saat itu Rossi dan Lorenzo memang sedang bersaing untuk menjadi juara dunia.
Tudingan yang dilancarkan Rossi jelang seri MotoGP Malaysia di sirkuit Sepang itu pun merambat ke lintasan balapan. Marquez seperti sengaja membiarkan Lorenzo melewatinya dan memilih bertarung dengan Rossi. Keduanya terlibat dalam aksi salip menyalip yang hampir membuat motor mereka bersenggolan.
Rossi yang geram dengan aksi Marquez akhirnya memperlambat motornya di sebuah tikungan sambil menggiring pembalap muda asal Spanyol itu ke pinggir lintasan. Mereka pun terlibat senggolan sehingga Marquez terjatuh dan tak bisa meneruskan lomba.
Menanggapi aksi itu, Lorenzo angkat bicara. Dia menilai Rossi seharusnya didiskualifikasi dari perlombaan. Akibat komentarnya yang menyudutkan rekan setimnya itu, Lorenzo pun mendapat teguran dari bos tim Jarvis selaku bos Yamaha.
Pola memisahkan tim untuk Rossi dan Lorenzo memang pernah dilakukan Yamaha pada musim 2008-2010. Saat itu keduanya juga terlibat persaingan ketat menjadi juara dunia. Rossi berhasil memenangkan gelar juara 2008 dan 2009, sedangkan Lorenzo berhasil mengalahkan Rossi pada 2010.
Jarvis menegaskan keputusan memisahkan tim untuk kedua pembalapnya itu tak akan terjadi lagi. Menurut dia, persaingan antar kedua pembalap itu justru membuat Yamaha semakin kuat.
"Hal seperti itu adalah masa lalu, dan seperti yang saya katakan tahun lalu, kami memahami bahwa kedua pembalap saling bersaing. Dan seperti yang dinyatakan oleh Jorge 'Jika Valentino adalah kompetitor utamanya untuk merebut gelar juara, itu adalah hal yang bagus, berarti Yamaha berada di depan'," ujarnya. "Itulah tujuan utama kami: mengalahkan kompetitor kami," lanjut Jarvis.
MOTOGP | FEBRIYAN