Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. TEMPODhemas Reviyanto Atmodjo
TEMPO.CO, Jakarta - Kesempatan Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP 2017 masih terbuka. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan batas akhir kontrak masih beberapa bulan lagi. "Ternyata bukan 30 Januari deadline kontraknya, melainkan Juni tahun ini," ujar Menteri Imam di kompleks Istana Negara, Kamis, 4 Februari 2016.
Kesempatan Indonesia menggelar balapan dengan bintang Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez itu sempat dikabarkan telah pupus akibat tidak menemukan mekanisme pembiayaan renovasi Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Selain itu, ada ketidakpastian terkait dengan siapa yang mendukung pengamanan, akses, dan keimigrasian.
Imam menjelaskan, kesempatan Indonesia masih terbuka berkat jasa promotor MotoGP, yaitu Dorna. Dorna, ucap Imam, menyadari bahwa Indonesia adalah pasar potensial untuk kejuaraan MotoGP. "Saya dengar Dorna akan kembali ke Indonesia dua pekan mendatang. Kita lobi," tutur Imam.
Ditanyai apakah pergelaran pada 2017 masih masuk akal, Imam menjawab, "Kami masih berusaha."
Keyakinan Menpora semakin bertambah setelah bertemu dengan Javier Alonso, Managing Director Event Area Dorna Sports SL, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016. Dalam pertemuan tertutup itu, Alonso menyampaikan sikap Dorna ihwal kepastian Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017.
ISTMAN M.P.