Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo berpose dengan motor terbaru Yamaha M1 saat peluncuran motor balap yang akan ia pakai pada musim 2016 di Barcelona, Spanyol, 18 Januari 2016. Lorenzo memenangkan gelar juara dunia kelima-nya pada musim lalu. REUTERS/Albert Gea
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Yamaha, Jorge Lorenzo, dominan dalam tes pramusim kompetisi balap motor MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, sejak Senin hingga Rabu lalu, 3 Februari 2016. Dia menjadi yang tercepat dalam sesi tes hari pertama dan ketiga.
Pada tes hari ketiga, Lorenzo bahkan berhasil membuat selisih waktu yang lebar dari rekan setimnya, Valentino Rossi, yaitu hampir 1 detik. Juara bertahan MotoGP ini mengatakan selisih waktu hampir sedetik itu sebelumnya sulit dicapai.
"Mungkin dalam mimpi Anda bisa membayangkan bisa selesai 1 detik lebih cepat daripada pembalap yang ada di posisi kedua serta 1,3 detik lebih cepat daripada pembalap yang ada di posisi ketiga. Tapi sekarang itu mungkin," katanya.
Lorenzo mencetak catatan waktu 1 menit 59,580 detik. Rossi finis dengan selisih waktu 0,976 detik di belakang Lorenzo. Sedangkan pembalap Honda, Marc Marquez, menjadi yang tercepat ketiga dengan selisih waktu 1,303 detik dari Lorenzo.
"Ini adalah kombinasi berbagai hal. Menurut saya, Yamaha punya sepeda motor yang mungkin lebih lengkap. Dengan ban Bridgestone, kami tidak bisa mengambil keuntungan dari potensi itu. Sekarang, dengan ban Michelin, kami bisa,” tuturnya.
Kendati puas akan hasil tes di Sepang, Lorenzo tetap waspada. “Kompetisi ini tidak tidur,” kata pembalap Spanyol itu. “Banyak pembalap Ducati yang sangat cepat dan Honda akan tiba. Jadi hari ini kami bisa bilang bahwa kami sudah mencapai hasil maksimal. Tapi ini baru satu lintasan. Kami harus pergi ke Phillip Island dan Qatar sebelum memulai balapan pertama musim ini.”
Lorenzo juga membenarkan bahwa gaya mengendarai sepeda motornya yang halus sesuai dengan ban Michelin. "Saya tetap tidak bisa memastikan hal itu dari hanya satu kali tes, tapi saya pikir itu betul," ucapnya.
MOTOGP | CRASH | GADI MAKITAN