Dieter Zetsche, CEO Daimler AG saat presentasi di hadapan para undangan dan media di International Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada 5 Januari 2015. Dieter menyebutkan bahwa siapapun yang fokus terhadap teknologi belum tentu memahami bagaimana autonomous driving dapat mengubah masyarakat. REUTERS/Steve Marcus
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif Jerman, Daimler AG mencatat pertumbuhan laba yang cukup signifikan di tahun 2015. Kontribusi terbesar dari pertumbuhan laba itu disumbang dari pasar di Cina.
Tak hanya raihan laba, Daimler yang menjadi induk usaha Mercedez Benz ini mencatat pertumbuhan penjualan dan laba sebelum pajak dan bunga (earning befor interest and taxes). Semua divisi memberikan kontribusi terhadap peningka tan kinerja perusahaan otomotif yang berbasis di Stuttgart itu.
Seperti dilansir dari laman cinadaily.com.cn, Cina memberikan kontribusi terbesar diantara perwakilan Daimler di negara-negara lain. Tahun lalu penjualan Daimler di Cina berhasil menyalip pesaing untuk segmen mobil penumpang.
Baca: CEO Ford Bergabung dengan IBM
Deiter Zetsche, Ketua Dewan Manajemen Daimler optimistis, tahun 206, perusahaan mampu meraih pertumbuhan yang lebih baik. Meskipun pertumbuhan industri otomotif global tengah melambat, dia optimistis mampu meraih pertumbuhan yang positif. " 2015 menjadi tahun berkah bagi Daimler, dan kami optimistis bisa meraih lebih baik di tahun ini," ucapnya.
Tahun 2015, Daimler mencatat raihan laba bersih 8,9 miliar euro dibandingkan tahun lalu yang mencapai 7,3 miliar. Sementara pendapatan sebelum pajak dan bunga (EBIT) naik dari 10,8 miliar menjadi 13,5 miliar. Tahun lalu, Daimler mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 12 persen menjadi 2,9 juta unit.
Tahun lalu, Cina masih menjadi magnit bagi industri otomotif global. "Cina menjadi pasar paling penting bagi industri otomotif dan menjadi pasar terbesar bagi Daimler untuk segmen mobil penumpang," ucap Hubertus Troska, anggota Dewan Manajemen Daimler.
SETIAWAN ADIWIJAYA