Chief Executive Designer PT Toyota Astra Motor Hiroki Nakajima memperkenalkan produk baru All New Toyota Fortuner di Jakarta Convention Center, 22 Januari 2016. TEMPO/Praga Utama
TEMPO.CO, Jakarta - Grup Toyota Motor Corporation terus meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Tahun ini, mereka berencana menanamkan modal sebesar Rp 5,4 triliun. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi beberapa sentra industri otomotif di Nagoya, Jepang.
Saleh Husin menilai langkah investasi menunjukkan kepercayaan investor global terhadap iklim investasi dan prospek industri otomotif di Indonesia. "Toyota serius berbisnis di Indonesia. Tahun ini saja akan berinvestasi Rp 5,4 triliun, setelah tahun 2015 menanam modal Rp 5 triliun," kata Menteri Saleh Husin dalam siaran tertulisnya, Jumat, 19 Februari 2016.
Saleh Husin mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun, sejak 2015 hingga 2019, total rencana investasi Toyota di Indonesia mencapai Rp 20 triliun. Hingga 2014, prinsipal asal Negeri Sakura itu telah merealisasikan penanaman modal di Indonesia sebesar Rp 40 triliun.
Dalam kunjungannya, Menteri Saleh juga mengadakan pertemuan dengan Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC) Seiichi Sudo di Nagoya, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Seiichi Sudo mengatakan Toyota telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang penting karena Indonesia merupakan bagian pasar terbesar Toyota setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, disusul Indonesia, Timur Tengah, dan Thailand.
"Ke depan, kami akan menjadikan Indonesia sebagai basis industri berorientasi ekspor, dan Toyota ingin berkontribusi bagi penguatan industri otomotif yang memberikan nilai tambah," kata Seiichi Sudo.
Saleh Husin menjelaskan saat ini merek Toyota telah menguasai sekitar 31-32 persen pasar domestik. Karena itu, untuk memperluas ekspansi, Menteri Saleh juga mendesak Toyota untuk turut mendongkrak produksi mobil di Indonesia serta membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/R&D).
"Saya minta Toyota dan mitranya di Jepang untuk terus meningkatkan investasi di sektor otomotif, terutama bahan baku dan komponen, dan mulai secara bertahap melakukan kegiatan R&D di Indonesia untuk lebih memperkuat struktur industri otomotif Jepang yang ada di Indonesia saat ini," kata Saleh Husin.
Saleh Husin mencontohkan, di Thailand yang penduduknya berjumlah 67,2 juta jiwa, pabrikan Toyota memproduksi sekitar 2,5 juta unit mobil per tahun atau 50 persen untuk pasar domestik dan selebihnya untuk ekspor. "Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang dan 74 juta penduduk berpenghasilan menengah, seharusnya sudah mampu memproduksi lebih dari apa yang sudah dicapai sekarang," kata Saleh Husin.
DESTRIANITA K