Seorang montir memperbaiki motor di sentra penjualan onderdil dan asesoris di jalan Otista, Jakarta, 7 Januari 2015. Selain membeli onderdil atau asoseri, pengendara juga dapat memperbaiki motor mereka di kawasan ini. TEMPO/Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Manager Corporate Communication Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengatakan, penggunaan suku cadang atau onderdil palsu untuk sepeda motor Honda dapat membuat kerusakan komponen mesin lain dan mengancam keselamatan bagi pengendara. Misalnya, kampas rem palsu dapat membuat rem kendaraan blong atau tak berfungsi dengan baik.
"Suku cadang palsu juga tak bertahan lama, paling hanya dua bulan sedangkan yang asli bisa 10 bulan," kata Ahmad kepada Tempo, Jumat, 19 Februari 2016.
Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan komponen mesin akan terganggu jika menggunakan produk palsu. "Onderdil palsu biasanya kualitasnya tidak bagus," katanya.
Berikut cara membedakan suku cadang asli dan palsu:Harga-suku cadang palsu lebih murah, misalkan untuk onderdil Honda yang asli seharga Rp 500 ribu, sedangkan yang palsu dijual sekitar Ro 300-400 ribu.
Kemasan-suku cadang asli dilabeli dengan stiker hologram, sedangkan suku cadang palsu tak dilabeli stiker hologram.-kemasannya lebih halus dan tebal, sedangkan yang palsu, kardus kemasan kasar meskipun tebal.-bungkus komponen suku cadang asli biasanya memiliki warna serta tulisan yang lebih jelas dibandingkan suku cadang palsu. Suku cadang palsu memiliki kemasan yang pudar.-lekukan bahan suku cadang palsu lebih kasar.
Mencocokan part number-jika part number kemasan dan part number katalog berberbeda segera komplain kepada penjual.
Garansi-suku cadang asli memiliki garansi resmi. Sedangkan, suku cadang palsu hanya garansi toko atau distributor.
Bahan komponen-suku cadang palsu menggunakan komponen yang memiliki mutu rendah dibanding yang asli. Kalau yang asli misalnya pakai material baja, yang palsu cuma besi atau plastik.
Lakukan servis di bengkel resmi
AFRILIA SURYANIS | MAYA AYU PUSPITASARI