TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, kembali membuat kejutan dengan mengalahkan catatan waktu sejumlah pembalap tim papan atas MotoGP pada tes pramusim di Sirkuit Losail, Qatar. Vinales menjadi pembalap tercepat kedua dibawah Jorge Lorenzo pada tes hari pertama Rabu kemarin.

Pembalap 21 tahun asal Spanyol itu mengaku senang dengan hasil itu. Padahal, dia mengaku dirinya tak mengejar waktu tercepat dalam tes kemarin. Dia mengatakan bahwa Suzuki kemarin lebih memfokuskan tes pada peningkatan setelan piranti elektronik serta konsistensi mesin.

"Saya senang dengan hasil yang kami dapat di hari pertama. Kami memfokuskan tes pada konsistensi kinerja mesin dan peningkatan setelan elektronik," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa Suzuki kemarin mencoba membandingkan sasis tahun lalu dengan sasis yang mereka buat untuk balapan musim ini. Vinales mengaku bahwa waktu terbaiknya kemarin tercipta saat mengendarai sasis GSX RR 2015.

"Meskipun catatan putaran terbaik saya dihasilkan dengan sasi lama, saya merasa sasis baru sudah sangat mirip dan memberikan kami banyak ruang untuk perbaikan. Catatan waktu kami sangat cepat hari ini, bahkan lebih cepat 1 detik dari catatan terbaik saya tahun lalu, karena itu kami harus terus bekerja keras," ujarnya.

Suzuki memang belum memutuskan paket motor yang akan digunakan dalam balapan MotoGP 2016. Sejumlah teknologi baru yang akan mereka sematkan juga belum sepenuhnya rampung. Misalnya teknologi seamless gear box yang digunakan Vinales dalam tes itu. Teknologi itu ternyata baru separuh dari versi yang digunakan Honda dan Yamaha.

Motor GSX RR milik Vinales ternyata hanya menggunakan seamless gear box untuk menaikan transmisi. Versi penuh seamless gear box Suzuki belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Suzuki hanya membenamkan teknologi itu di motor pembalap tester Takuya Tsuda yang juga ikut ambil bagian dalam tes pra musim di Qatar.

Vinales mengatakan bahwa motor GSX RR yang ditungganginya itu masih memiliki sejumlah masalah dan belum menunjukan potensinya secara optimal. Misalnya soal traksi ban belakang yang belum sempurna.

"Saya sangat percaya diri terhadap ban depan, tetapi kami masih harus bekerja untuk mendapatkan cengkraman yang tepat pada ban belakang. Saya yakin kami masih bisa berkembang lebih jauh," ujarnya.

MOTOGP|FEBRIYAN