Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) menerima pembalap F1, Rio Haryanto dalam pertemuan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 14 Maret 2016. Dalam kesempatan itu, JK menuturkan bahwa di luar negeri bendera Merah Putih hanya berkibar dengan dua alasan yaitu kedatangan kepala negara dan atlet menang bertanding. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha untuk mensponsori pembalap Formula 1, Rio Haryanto. Dukungan dana ini untuk menambal kekurangan dana 10 juta euro.
Selama ini, baru Pertamina yang menjadi sponsor bagi Rio. Bahkan, mereka sudah mendanai pembalap asal Solo itu sejak 2010 untuk tampil di GP3—ajang balap dua level di bawah F1.
"Saya terima kasih pada Pertamina yang sudah enam tahun sponsori. Karena ini lebih tinggi lagi, kami harapkan dari BUMN dan swasta untuk sponsorilah," kata Kalla setelah menemui Rio di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Kalla bahkan berjanji akan menelepon beberapa pengusaha untuk membantu pendanaan Rio. Ia yakin kekurangan dana itu bisa tertutupi dengan waktu yang tersisa dua bulan. "Saya yakin itu bisa tercapai," kata Kalla.
Rio datang menemui Jusuf Kalla untuk meminta doa restu untuk berlaga di ajang balap F1. Pembalap tim Manor Racing itu datang ditemani Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Menteri Imam mengatakan persoalan kekurangan dana menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Kalla. "Wapres sangat konsen menanyakan kekurangan dana, dan beliau sempat bilang ke Sofjan Wanandi (Staf Khusus Wakil Presiden), coba undang segera pengusaha-pengusaha," ujarnya.
Imam mengatakan kekurangan dana Rio sekitar 10 juta euro. Dana itu untuk mendukung satu musim berjumlah 20 balapan di 20 negara. "Tentu dengan beban yang begitu berat baik personel maupun kelengkapan, tentu butuh biaya yang besar," katanya.
Kementeriannya, kata Menpora, juga berkeinginan menyumbang kekurangan dana bagi Rio. Namun, Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat menyarankan agar kekurangan dana itu juga didanai Kementerian Pariwisata karena terkait dengan promosi.
Sesuai saran DPR, Menpora mengatakan telah berbicara dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, secara personal. Namun dana untuk itu belum teralokasi untuk 2016. "Sama juga dengan kami. Semoga nanti ada di APBN Perubahan," kata Imam.
Meski persoalan dana masih belum 100 persen beres, Rio mengatakan akan fokus pada balapan. Ia tampil perdana di GP Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, pada 18-20 Maret 2016.
AMIRULLAH