Pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo. AP/Thomas Lam
TEMPO.CO, Jakarta - Daniel Ricciardo berharap mobil Red Bull yang dikendarainya masih sesuai dengan karakter Sirkuit Sakhir di Bahrain, tempat seri kedua musim 2016 akan dilangsungkan. Pembalap Australia itu gagal naik podium pada seri pembuka di kandang sendiri, 13 Maret, dan harus puas finis keempat.
Pada tahun sebelumnya, Red Bull mampu mencatat hasil sangat baik di Sakhir, terutama ketika masih mendominasi balapan jet darat ini dengan hasil empat kali juara dunia beruntun tim dan pembalap lewat Sebastian Vettel (2010-2013).
Namun pada dua tahun terakhir ini mereka tak pernah lagi menjadi juara di kawasan gurun tersebut, namun Ricciardo yakin mobil RB12 yang digunakan musim ini akan bisa berlari lebih baik di sana.
"Trek di sana cocok untuk kami dan dalam dua tahun terakhir kami mencatat hasil yang cukup baik jadi mudah-mudahan kami bisa melanjutkannya tahun ini. Buat saya, trek di sana cukup asyik untuk dilewati, enak untuk menyalip, dan hasil yang saya dapat cukup baik. Memang tak ada tikungan yang sangat sulit tapi tetap saja menyenangkan," ujar Ricciardo di Crash.net.
Balapan di Bahrain sendiri kini digelar pada malam hari, sama dengan di Singapura. Ricciardo juga merasa membalap dengan cahaya buatan sangat cocok untuknya.
"Balapan di sini menjadi lebih menarik sejak dilakukan malam hari. Ban jadi lebih awet dan kita bisa lebih memaksakan diri melaju lebih cepat. Balapan malam selalu menyenangkan, apapun alasannya," ungkapnya.
"Rasanya berlomba di malam hari membuat kita lebih cepat. Bila semua balapan digelar malam hari mungkin atmosfernya sudah tak sama lagi, cukup beberapa saja setiap tahunnya," tutur pembalap berusia 26 tahun itu lagi.
PIPIT