Pembalap McLaren, Fernando Alonso berusaha keluar dari mobilnya yang hancur akibat bertabrakan dengan pembalap Haas Ferrari, Esteban Gutierrez pada Grand Prix Australia di Albert Park, Melbourne, Australia, 20 Maret 2016. AP/Theo Karanikos
TEMPO.CO, Jakarta - Fernando Alonso mengakui adanya retakan di tulang rusuk yang menjadi penyebab ia dilarang tampil pada lomba Formula 1 GP Bahrain, Minggu, 3 April 2016. Menurut awak McLaren itu, cedera tersebut merupakan imbas kecelakaan parah yang dialaminya pada GP Australia, 20 Maret.
Alonso dinyatakan tidak layak tampil setelah menjalani pemeriksaan di pusat medis Sirkuit Sakhir, Kamis, 31 Maret. Mclaren pun langsung mengumumkan nama pembalap cadangan Stoffel Vandoorne yang akan menggantikan juara dunia dua kali itu pada balapan nanti. Setelah pemeriksaan, Alonso pun tak lupa memberikan keterangan pada pers.
"Seusai GP Australia, Minggu, saya masih baik-baik saja, hanya rasa nyeri di lutut, tidak ada yang lebih parah dan dokter membolehkan saya pergi. Pada hari Senin, saya merasakan sedikit sakit di sekujur badan tapi tidak terlalu serius. Tapi ketika saya pulang ke Spanyol, rasa sakitnya makin terasa sehingga kami memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Alonso di Crash.net.
"Saya ada masalah di rusuk sekitar paru-paru sehingga saya mengikuti saran dokter untuk beristirahat dan kembali dipindai Senin (28/3) lalu. Rasa sakit di dada sudah hilang tapi ternyata ada retak di tulang rusuk dan alasan itu dianggap berisiko untuk membalap karena posisi di mobil F1 yang berbeda dan tekanan dari lari mobil bisa membuat retakan itu masuk ke paru-paru. Jadi cedera ini tidak seperti patah kaki atau patah tangan, yang rasa sakitnya bisa kita atasi. Ini luka di dalam dada dan kami tidak bisa berbuat apa-apa," tutur mantan pembalap Ferrari itu.
Alonso, yang juga absen di GP Australia 2015 setelah kecelakaan saat tes, mengaku sangat kecewa dengan keputusan tim medis di Bahrain. Padahal ia sudah mempersiapkan diri. Namun ia tetap akan berada di sana untuk membantu penggantinya dan mempelajari lebih seksama mesin MP4-31 di mobilnya.
"Sudah pasti saya kecewa. Kami ingin tampil, kami para pembalap yang kompetitif yang senang bersaing dan mencintai olahraga ini. Jadi, ketika kita sudah datang ke arena tapi tidak bisa ikut berlomba, rasanya sungguh sedih," ujar Alonso.
"Namun pelarangan itu bisa dimaklumi dan saya menghormati keputusan itu. Saya sudah berusaha sampai detik terakhir untuk bisa ikut balapan atau sedikitnya mencoba mobil saat latihan," ungkapnya lagi.
PIPIT